KOTA BANDUNG – Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun ini mengangkat tema Beat Air Pollution atau Lawan Pencemaran Udara. Dengan tema tersebut, diharapkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, khususnya pencemaran udara, meningkat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Bambang Rianto mengatakan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Jawa Barat selalu berada diurutan lima terbawah. Situasi tersebut menjadi penanda bahwa semua pihak mesti turun tangan memperbaiki IKLH.
Jika semua pihak memiliki kesadaran dan tujuan yang sama, maka semua aktivitas yang dilakukan harus ramah lingkungan, mulai dari aktivitas rumah tangga, sampai industri.
Baca Juga:Uu Imbau Warga Jawa Barat Lebih Peduli terhadap Pencemaran UdaraKerjasama dengan Skotlandia, Ridwan Kamil Akan Bangun Politeknik dan SMK di Patimban
“Tentunya, ini tidak mungkin dilakukan oleh semata-mata pemerintah. Karena untuk lingkungan hidup ini cukup dengan satu saja, kesadaran berbagai pihak,” ujar Bambang di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (25/7/2019).
Selain itu, Bambang menyatakan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya pelestarian lingkungan, baik berupa infrastruktur, struktur, maupun kultur. Dia pun mencontohkan program Citarum Harum.
Menurut Bambang, Pemdaprov Jawa Barat bersama dengan Pemerintah Pusat melakukan sosialisi, penyadaran akan pelestarian lingkungan dan kontrol. Tak hanya itu, Pemdaprov Jawa Barat pun melakukan pembenahan infrastruktur dan struktur lingkungan sungai sekaligus mengimplementasikan budaya cinta lingkungan.
“Sekarang juga kita sedang melakukan proper kepada 200 industri tahun ini. Dari situ kan akan kelihatan yang ketegorinya memenuhi (ramah lingkungan) atau tidak,” katanya.
Terkait kualitas udara di Jawa Barat, secara umum, masih tergolong baik yaitu 72,18. Adapun penyumbang polusi udara terbesar di Jawa Barat adalah kendaraan bermotor. (HUMAS JABAR)