PURWAKARTA-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Disdamkar PB), mulai mendistribusikan 12.000 liter air bersih ke tiga tempat berbeda terdampak kekeringan, Kamis (25/7). Pasalnya, kekeringan menyebabkan warga mengalami kesulitan air bersih.
Kepala Disdamkar PB Pemkab Purwakarta H. Wahyu Wibisono menyebutkan, 12.000 air bersih tersebut diangkut dalam 3 buah tangki masing-masing berisi 4.000 liter air bersih. “Kita kirim ke tiga tempat berbeda masing masing di Kampung Pasir Peuteuy RT 09/03 Desa Pamoyanan Kecamatan Plered, lalu ke Kampung Sukamanah di RW 01 Desa Cirama Hilir Kecamatan Maniis. Di lokasi sekitar tiga RT tersebut, warganya dapat jatah air bersih masing-masing 2×20 liter. Terakhir di Kampung Citalang RW 06 Desa Citalang Kecamatan Tegalwaru,” tutur Kadis Damkar H. Wahyu Wibisono.
Diterangkannya, sedikitnya 180 Kepala keluarga (KK) atau 315 jiwa, di Kampung Pasir Peuteuy Desa Pamoyanan, warganya yang terdampak kekeringan dapat terbantu untuk sementara waktu. “Kita pastikan di hari pertama ini, seluruh warga yang paling parah kekurangan air bersih bisa terbantu. Ini baru titik yang terdata oleh aparat desa, yang laporanya masuk ke Disdamkar PB,” imbuhnya.
Baca Juga:Mengenal Low Back Pain dan PenanganannyaPemdes Cipeundeuy Kebut Perbaikan Infrastruktur
Sementara itu, untuk Kecamatan Maniis dan Tegalwaru, pihaknya sudah membagikan air untuk 60 KK atau 300 jiwa di Kampung Sukamanah Desa Ciramahilir Kecamatan Maniis. Kemudian, 217 KK atau 707 jiwa di Desa Citalang Kecamatan Tegalwaru,” tukasnya.
Guna kelancaran pendistribusian air bersih tersebut, Disdamkar PB menggandeng PDAM sebagai penyedia air baku. Dinas Binamarga bantu kendaraan dan personelnya. “Semuanya bahu membahu dengan personel kita di Disdamkar PB,” kata H. Wibisono.
Sementara itu, sejumlah warga yang dibantu mengaku sangat berterima kasih kepada intansi pengirim air bersih. Menurut mereka, dampak kemarau yang menyebabkan sulit air, sangat mengganggu aktivitas keseharian para kaum ibu di wilayah pedesaan.
“Kalau bisa mah, dua hari sekali aja pak. Biar kami lancar masak dan bersih-bersih piring, serta minum. Maklum kita mah buka warung kecil-kecilan,” ungkap Kokom warga Desa Pamoyanan Plered.
Sementara itu, pantauan Pasundan Ekspres di areal tiga kecamatan tersebut, yakni Plered, Tegalwaru dan Maniis, para petani mengalami kerugian parah. Pasalnya tanaman padi mereka juga terdampak kemarau, yang disebabkan sebagian sawah mereka gagal berbulir.(dyt/vry)