LEMBANG-Aktivitas warga sekitar Gunung Tangkuban Parahu tetap berjalan normal dan tidak terpengaruh erupsi yang terjadi pada Jumat (26/7).
Berdasarkan pantauan di Jalan Tangkuban Parahu sehari pascaerupsi, Sabtu (27/7) jam 10.30 WIB, arus kendaraan terlihat masih seperti biasa. Tidak ada penutupan lalu lintas baik dari arah Subang menuju Lembang maupun sebaliknya.
Demikian pula dengan warga Desa Cikole, Kecamatan Lembang yang pemukimannya berdekatan dengan Tangkuban Parahu. Dipastikan, tidak ada satu warga pun yang resah hingga terpaksa harus mengungsi akibat erupsi tersebut.
Baca Juga:Bupati Umbara Minta Warga Sekitar Tangkuban Perahu Tetap TenangMensos: 30 Tagana Evakuasi Pedagang dan Pengunjung Terdampak Erupsi Gunung Tangkuban Parahu
Sebab, dampak material debu vulkanik hanya sampai radius 500 meter dari pusat kawah ratu.
Hanya saja, wisatawan dilarang mendekat ke kawah ratu dalam radius 2 kilometer sehingga kunjungan ke objek wisata ke Tangkuban Parahu ditutup untuk sementara.
“Kami tidak terpengaruh dengan erupsi kemarin, bahkan bisa dilihat, aktivitas warga masih normal seperti biasa. Tapi kami tetap terus pantau perkembangan Tangkuban Parahu dari pihak terkait,” kata Aep, 36, warga Cikole.
Meski begitu, dia mengaku, warga sempat panik ketika mendengar Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi. Sebab gunung yang berada di wilayah Kabupaten Subang itu sudah lama tidak mengalami peningkatan aktivitas yang terakhir kali terjadi pada tahun 2013 lalu.
“Iya sempat panik juga, karena beberapa mobil wisatawan yang baru turun dari kawah, tertutup debu vulkanik. Jadi kita khawatir kalau debu itu sampai ke pemukiman warga,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah anggota BPBD, kepolisian dibantu relawan sejak Jumat malam sudah mendirikan tenda di sekitar gerbang masuk kawasan objek wisata untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tak diinginkan.(eko/man)