KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak ketinggalan meramaikan event Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon 2019 kategori 5K.
Bersama sekira 2.500 pelari, Ridwan Kamil mengikuti event lari yang dimulai pukul 06.00 WIB dari Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (28/7/19).
Tahun ini, total ada 10.000 pelari yang ikut serta dalam Pocari Sweat Run Bandung edisi ketiga. Mengusung tema ‘The Pride of West Java Sport Tourism’, terdapat empat kategori yakni 5K, 10K, Half Marathon (21K), dan Full Marathon (42K).
Baca Juga:Media Tidak Diundang ke Pleno Penetapan Caleg Terpilih, Jurnalis KecewaBupati Anne Lantik 3 PAW Kepala Desa Di Bale Nagri
Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil– mengaku bersyukur bisa ikut berlari meskipun tengah mengalami masalah di bagian kakinya.
Maka, Emil pun menyimpulkan bahwa kekuatan fisik bukan satu-satunya ukuran untuk ikut serta dalam event marathon.
“Tadinya saya mau berjalan saja, karena ada masalah (di bagian kaki) sedikit. Tapi karena banyak banget yang lari, ada anak kecil larinya kencang, jadi malu juga (kalau tidak ikut lari),” tutur Emil.
“Makanya saya bilang kuncinya ada di semangat bukan di fisik,” imbuhnya.
Emil pun bangga karena event marathon ini disambut astusiasme tinggi dari masyarakat. Buktinya, kuota 10.000 pelari ludes hanya dalam waktu 45 menit. Peserta pun tidak hanya warga Jawa Barat, tapi dari seluruh penjuru Tanah Air.
“Banyak yang komplain (karena kehabisan kuota) tidak hanya ke panitia, tapi ke saya juga. Pengen daftar tapi tidak bisa, karena jatahnya hanya 10 ribu,” ujar Emil.
Emil menambahkan, event marathon ini tidak hanya sekadar acara olahraga, tetapi Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon menjadi bagian dari promosi pariwisata Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat.
Baca Juga:Bupati Anne Cek Kesiapan Pasar Hewan Jelang Idul AdhaTugu Nanas Jalancagak, Ikon dan Bukti Sejarah Masa Kolonial di Kabupaten Subang
“Dan ini (Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon) promosi sport tourism kami,” ujar Emil.
Event marathon dengan jumlah peserta 10.000, lanjut Emil, bisa berdampak kurang lebih Rp 10-15 miliar kepada ekonomi masyarakat dari sisi akomodasi. Dia pun berharap akan semakin banyak masyarakat yang bergerak untuk olahraga.
“Semakin banyak kita bergerak, semakin kita yakin masyarakat Indonesia harus sehat. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat,” kata Emil.