SUBANG-Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi meninjau lokasi erupsi di kawah Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang. Berdasarkan saran dan rekomendasi pihak terkait, Kapolda melarang segala aktivitas kunjungan sampai tiga hari ke depan.
“Kami sudah rapat dengan semua stakeholder, Dandim, BPBD, Kapolres Cimahi, Kapolres Subang, sama pengelola. Tadi kita rapat, kumpul, saya dengar apa yang sudah dilihat, saran-sarannya, dan saya putuskan tiga hari ini tidak boleh ada pengunjung,” kata Rudy di Tangkuban Parahu, Sabtu (27/7) siang.
Pihaknya akan melihat perkembangan selama tiga hari ke depan sebelum kunjungan wisata benar-benar dibuka. Keputusan tersebut diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Sampai Jayagiri dilarang, nanti dilihat lagi setelah 3 hari, kami minta saran dari ahlinya, apa yang mesti dilakukan,” jelasnya.
Dia menerangkan, meski jarak aman dari kawah Ratu sekitar 500 meter, tapi karena kondisi di puncak kawah Gunung Tangkuban Perahu masih dipenuhi abu vulkanik sehingga perlu dibersihkan. “Walaupun situasinya normal, 500 meter dari bibir kawah, tapi kami putuskan untuk tidak boleh ada pengunjung. Tebal debu luar biasa akan dibersihkan,” ujarnya.
Baca Juga:Milangkala Ke-53 Radio Benpas 98,2 FM, Ngajomantara Maheutkeun Tali Mimitran Nyukseskeun Subang JawaraPuteri Galuh Pakuan Buka Peluang Ekspor UMKM Jawa Barat ke Eropa
Di sisi lain, para pedagang yang biasa berjualan di sekitar kawah Gunung Tangkuban Parahu terpaksa harus menghentikan aktivitasnya akibat dampak erupsi yang terjadi pada Jumat (26/7) sore. “Iya libur sementara, kalau dibilang rugi, iya pasti, soalnya pendapatan kita hanya dari pengunjung objek wisata,” kata Ayi Sunarya, pedagang makanan ditemui di pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu.
Ayi mengaku, semua barang dagangannya kini masih tersimpan di dalam kios, karena setelah erupsi, semua pedagang harus menjauh dari sekitar kawah ratu. “Keadaan kios masih tertutup abu vulkanik. Sampai saat ini saya belum berani ke atas. Mengenai kerugian, saya belum sempat hitung,” ujarnya.
Berbeda dengan pedagang yang menempati kios, para pedagang asongan masih tetap bisa menjajakan dagangannya keluar area Tangkuban Parahu. “Ada sebagian pedagang asongan yang mencari pembeli ke tempat lainnya,” bebernya.
Seminggu sebelum erupsi, Ayi sempat mendengar perkataan juru kuncen yang mengingatkan para pedagang agar meningkatkan kewaspadaan. Akan tetapi, peringatan tersebut tidak dihiraukan karena status gunung masih normal.