Sambangi SPV, Investasi Terbesar Austria di Indonesia
PURWAKARTA-Rombongan Institute of Geography and Regional Research Universitas Wina Austria berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, Kamis (4/7).
Kedatangan mereka guna melakukan studi banding di Kota Budaya tersebut. Pasalnya, sebagai salah satu kabupaten penyangga ibu kota negara, Purwakarta dinilai tepat untuk dilihat dan dipelajari tentang transformasi perkotaan dan sosial-ekonominya.
Termasuk juga pembentukan kota-kota baru, baik di Indonesia mau pun di dekat Jakarta. Selain itu, studi banding ini juga dilakukan untuk mengetahui potensi dan hambatan atau kendala investasi yang ada.
Tak menutup kemungkinan pula Purwakarta dipilih sebagai lokasi studi banding berkat keberadaan PT South Pacific Viscose (SPV) yang merupakan investasi terbesar Austria di Indonesia.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Commercial Attache Kedutaan Besar Austria untuk Indonesia Michael Dobersberger. Sebagai anak perusahaan Lenzing Group, sambungnya, PT SPV merupakan tempat yang cocok bagi mahasiswa dari Universitas Wina untuk dapat melihat langsung kerjasama Indonesia dan Austria, sekaligus mendapat informasi langsung tentang investasi di Indonesia.
Baca Juga:Sterilkan Lokasi saat HUT Purwakarta ke-51, Panitia Bakal Undang Pasukan Penjinak BomMiliki Pasokan Air, Balai Benih Ikan Cibogo Girang Aman dari Kekeringan
Dijelaskannya, PT SPV juga merupakan salah satu perusahaan panutan karena mengutamakan kesinambungan atau sustainability dan nilai tambah lokal atau local added value. “Serta terus berkontribusi membantu tumbuh-kembang industri tekstil Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Head of Corporate Affairs PT SPV Widi Nugroho Sahib mengatakan, sebagai produsen serat alami berbahan baku dari kayu atau dalam perdagangan global sering disebut sebagai natural man made fiber, SPV sukses menunjukkan jika Indonesia sebagai negara yang ramah investasi.
“Lenzing, melalui PT SPV, telah membuktikan jika Indonesia adalah negara yang ramah investasi dari luar negeri. Termasuk Kabupaten Purwakarta sebagai industri lokal yang terintegrasi di semua aspek pendukungnya,” kata Widi.
Dirinya menambahkan, selain berkunjung ke SPV, rombongan juga mengunjungi Kantor Pemerintah Desa Cicadas serta lokasi CSR binaan PT SPV. “Rombongan melihat langsung sayuran dan buah-buahan yang ditanam warga menggunakan metode hidroponik,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Widi, rombongan juga meninjau langsung program Bank Sampah Mandiri di Kampung Ciasem, Desa Cicadas. “Kesemua program CSR ini bernaung dalam kegiatan Eco Village dan berhasil meraih Eco Village Award 2019 dari Gubernur Jawa Barat Pak Ridwan Kamil,” ucapnya.(add/vry)