SUBANG-Jajaran Polres Subang menjaring puluhan preman dan tukang parkir dalam operasi Bina Kusuma, Rabu ( 31/1 ). Hal tersebut guna meminimalisir dan mencegah tindak kriminalitas.
Kepala Satuan Binmas Polres Subang AKP Supratman mengatakan, pelaksanaan operasi Bina Kusuma digelar mulai dari tanggal 29 Juli hingga 7 Agutus 2019. Pelaksanaan operasi Bina Kusuma tersebut digelar selama 10 hari adapun untuk target operasi tersebut memang warga anti sosial, seperti contohnya premanisme , tukang parkir (calo) ataupun lainnya.
“Ya ini digelar selama 10 hari sasaran kita warga anti sosial seperti calo parkir, premanisme dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:Gudang Dryer PT. Cottonindo Arista TerbakarGubernur Jabar Serahkan NPHD Bidang Keagamaan Tahun 2019
Dijelaskan Supratman adanya operasi Bina Kusama yang digelar tersebut untuk mendeteksi berbagai titik rawan yang ada di Subang, seperti Terminal, Perempatan jalan, dan juga pasar.
Operasi itu juga didukung oleh jajaran tiap polsek-polsek yang ada di Kabupaten Subang juga.
“Ya kita monitor di berbagai titik rawan yang ada di Kabupaten Subang,” tuturnya.
Supratman mengatakan warga anti sosial yang terjaring itu dikumppulkan dan diberikan pembinaan, agar tidak melakukan hal-hal negatif. Namun jika warga anti sosial yang terdeteksi melakukan tindak pidana maka akan di serahkan ke unit reskrim untuk bisa di proses lebih lanjut.
“Namanya kami data dan kita lakukan pembinaan terhadap mereka,” katanya.
Kaur Binops Binmas Polres Subang Iptu Budi Rahayu menambahkan, pembinaan yang dilakukan dan pendeteksian, agar mereka tidak mengulang perbuatan nya lagi.
“Ya kami berikan bimbingan dan pembinaan sehingga mereka tidak melakukan perbuatannya lagi,” ucapnya.
Kepala Satuan pelaksana Terminal Tipe A Subang Bambang Agro mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk operasi Bina Kusuma. Sejumkah preman dan calo parkir tersebut dikumpulkan di aula Terminal Subang dan diberikan pengarahan oleh pihak kepolsiian.
Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Keluarkan Surat Edaran Manajemen Kurban 2019Bappeda Minta Masalah Pengangguran di Jawa Barat Dijadikan Bahan Penelitian
“Ini sangat bagus juga sehingga masyarakat tidak menjadi resah dengan keberadaan mereka,” tukasnya.(ygo/dan)