SUBANG– Dalam rangka HUT Koperasi ke-72 dan HUT Harian Umum Pasundan Ekspres ke-11, sebanyak 40 koperasi di bawah naungan Dekopinda Subang dan Pondok Pesantren se-Kabupaten Subang, memamerkan produk unggulannya di Alun-alun Subang. Kegiatan tersebut, akan berlangsung dari hari ini, 3 Agustus sampai dengan Minggu 4 Agustus.
Direktur HU Pasundan Ekspres Mohamad Fauzi mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum bagus bagi masyarakat Subang, untuk mengenal prodak-prodak lokal. Ini juga sebagai ajang meningkatkan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Subang.
“Kita dalam kesempatan sekarang, berkolaborasi dengan Dekopinda untuk sama-sama mempromosikan koperasi-koperasi di Subang, sebagai salah satu bentuk ekonomi bangsa. Jika koperasi berkembang, maka anggotanya juga akan sejahtera. Kita juga berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini bisa mengangkat produk lokal yang ada di Subang untuk mengangkat ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, Pasundan Ekspres dalam hal ini siap untuk mengakomodir bekerja sama, bersinergi untuk kemajuan bersama. Selain itu, pada Minggu pagi (4/8) akan digelar jalan santai dengan berbagai hadiah seperti 5 buah sepeda motor dan barang-barang elektronik, yang masyarakat bisa dapatkan tiketnya di area pameran tersebut.
Baca Juga:Kapolres Subang: Tenang tapi Tetap Waspada135 Pasutri Akan Ikuti Sidang Isbat
Kegiatan jalan santai, kerja sama dengan Luwak White Koffie dan dikolaborasikan dengan Dekopindan dan DKUPP Kabupaten Subang. Pada kegiatan tersebut juga digelar pameran produk koperasi dan pondok pesantren se-Kabupaten Subang.
Ketua Dekopinda Daeng Makmur menjelaskan, Dekopinda sebuah organisasi nirlaba hanya sebagai jembatan, bagaimana koperasi bisa terjun ke dunia pasar yang sebenarnya. Menurutnya, kegiatan ini sebagai media untuk menjembatani itu. Terlebih menurutnya, kegiatan semacam ini sudah tidak berlangsung selama 20 tahun di Kabupaten Subang.
“Ini sebagai pemantik saja. Pemanasan bagi setiap koperasi di Subang untuk memberanikan diri terjun ke dunia pasar. Nantinya bisa dijadikan sebagai auto kritik. Maksudnya begini, jika ada stand yang tidak banyak laku, tidak diminati pasar berarti harus dipikirkan ulang prodak yang dihasilkannya, kan begitu,” ujar Daeng.
Menurutnya juga, kenapa baru berlangsung sekarang setelah 20 tahun tidak terselenggara? Daeng menjelaskan, karena kebetulan visi dan misi Bupati Subang sekarang untuk memajukan pelaku UMKM yang berkomunitas dan berbadan hukum (koperasi), sesuai dengan Dekopinda dan dinas-dinas terkait. Dia berharap Subang akan kembali menjadi kabupaten koperasi, seperti predikat yang didapat Kabupaten Subang ketika era Bupati Oman.(idr/vry)