Oleh : Feri Rustandi, S.Pd, M.M
(Pemerhati Pendidika dan Sosial)
Di siang hari tepatnya pukul 11.47 WIB listrik mendadak mati, peristiwa langka yang mana durasi waktu untuk kembali normal memerlukan lebih dari 5 jam terutama untuk wilayah jawa barat, menurut PLN yang dikutip dari cnnindonesia.com 4 agustus mengungkapkan bahwa listrik padam ini terjadi karena gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.Bahkan orang nomor satu di negara ini langsung bereaksi menegur direksi PT PLN Persero terkait pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019). Sebagaimana berita yang dikutip dari kompas.com tanggal 4 Agustus 2019 bahwa Jokowi memberikan teguran
“Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun, banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan,” kata Jokowi.
Baca Juga:Karawang Color Fun Bike, “Bersatu Warna-Warni Bersama Goweser”Dampak Blackout: PLN Siapkan Kompensasi untuk Pelanggan, LMS Pasang Genset di GT Tol Cipali
Bisa dibayangkan berapa total kerugian negara dan para pelaku bisnis terutama masyarakat sebagai konsumen dari akibat tersebut, Ini bisa jadi evaluasi bersama bahwa hal-hal yang private harus menjadi perhatian bersama dan jadi bahan evaluasi kedepannya.
Terlepas apakah ini kesalahan atau kelalain manusia dalam manajerial di tubuh PLN atau faktor alamiah yang wajar terjadi, pada intinya manusia sangat tergantung dan memerlukan enegri listrik, kita bisa tahu bagaimana pada saat listrik mati banyak yang terganggu dan dirugikan dimana layanan-layanan yang meggunakan elekstronik lumpuh, MRT pada berhenti mendadak, pertokoan,perkantoran, perbankan dan banyak lagi kejadian- kejadian yang merupakan dampak dari matinya listrik.
Secara tidak langsung ini mengingatkan bahwa sebagian manusia cenedrung tidak terbiasa melakukan tindakan preventif lebih detil dan kurang bagus dalam mengelola dan menyikapi sebuah ujian dan cobaan, bayangkan ini hanya ujian dunia saja yang mana bisa saja di lakukan dengan barang subtitusi (pengganti), coba kalau matahari berhenti bersinar, bulan tidak mengeluarkan cahaya, tata surya bergerak tidak sesuai porosnya.
Hal ini jauh lebih dahsyat harus lebih kita siapkan, karena kehidupan dunia ini hanya sementara. Hikmah yang dapat di ambil bahwa manusia harus betul-betul mengurus bumi ini dengan sebaik-baiknya