- Fermentasi Karbohidrat
Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam keadaan anaerob dimana yang bertindak sebagai substrat adalah karbohidrat. Dimana hasil dari fermentase ini berbeda-beda bergantung pada jenis bakterinya misalnya saja asam laktat, asam cuka, CO2 dan asam tertentu lainnya. Beberapa mikroorganisme seperti E. coli, dapat menggunakan laktosa sebagai sumber karbon. Selain laktosa, substrat alamiah dari enzim, adalah bahan yang sangat penting, ONPG (o-nitro-phenyl-β-D-galactopyranoside), dapat digunakan pula. Β-galaktosidase dapat mengkatalisis ONPG dengan reaksi sebagai berikut :
Berikut ini beberapa jenis bakteri yang mampu melakukan fermentasi terhadap karbohidrat serta hasil fermentasinya, adalah :
a. Fermentasi asam laktat : bakteri asam laktat (Streptococcus,Lactobacillus)
b. Fermentasi alkohol : Zygomonas, Saccharomycetes
c. Fermentasi asam propionate : bakteri asam propionate (Propionibacterium)
d. Fermentasi 2,3-butanadiol : Enterobacter ,Serralia,Bacillus
e. Fermentasi asam campuran : bakteri enterik (Escherichia,Enterobacter ,Salmonella,Proteus)
f. Fermentasi asam butirat : Clostridium
2. Uji MRVP
Pengujian dengan menggunakan metil merah, Voges-Proskeuer, Uji Indoleserta uji penggunaan sitrat sering dikenal sebagai tes IMViC (indole, methyl red, Voges-Proskueur, dan citrate, serta “ i ” adalah merupakan huruf penghubung). Tes IMViC ini digunakan untuk membedakan beberapa bakteri golongan Enterobacteriaceae, berdasarkan kemampuannya dalam memfermentasi glukosa dan laktosa, penguraian triptosan yang menghasilkan indole serta adanya enzim sitrat permease yang mampu menguraikan natrium sitrat dari medium khusus yang digunakan.
Baca Juga:HMI Soroti Penyalahgunaan Aset dan Pertanyakan Produk BUMDInnalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Mbah Moen Meninggal Dunia di Makkah
Uji Voges-Proskueur digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang melakukan fermentase dengan hasil akhir 2,3 butanadiol. Bila bakteri memfermentasikan karbohidrat menjadi 2,3 butanadiol sebagai produk utama, akan terjadi penumpukan bahan tersebut dalam media pertumbuhan. Pada uji VP ini dilakukan penambahan 40% KOH dan 5% larutan alfa naftol pada saat pengamatan. Hal ini dapat menentukan adanya asetoin (asetil metil karbinol), suatu senyawa pemula dalam sintesis 2,3 butanadiol. Dengan adanya penambahan KOH 40 %, keberadaan setoin ditunjukkan dengan perubahan warna medium menjadi merah, dan perubahan ini makin jelas dengan penambahan alfa naftol beberapa tetes.Uji VP ini sebenarnya merupakan uji tidak langsung untuk mengetahui adanya 2,3 butanadiol. Karena uji ini lebih dulu menentukan asetoin, dan seperti yang kita ketahui bahwa asetoin adalah senyawa pemula dalam sintesis 2,3 butanadiol, sehingga dapat dipastikan bahwa dengan adanya asetoin dalam media berarti menunjukkan adanya produk 2,3 butanadiol sebagai hasil fermentasi.