KOTA CIMAHI – Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Daud Achmad, membuka Diklat Pengembangan Kompetensi Kepribadian Aparatur ‘Leadership Soft Skills’ Bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Angkatan I di Kampus Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat, Kota Cimahi, Selasa (6/8/19).
Menurut Daud, diklat bagi aparatur ini tidak hanya untuk memenuhi persyaratan administrasi, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri, serta agar siap dan mampu untuk menjadi pemimpin yang bisa diapresiasi oleh masyarakat.
“Nanti pembicaranya akan sangat menarik, ada dari praktisi bisnis kemudian dari ahli industri 4.0 yang sedang berkembang saat ini. Jadi, akan banyak pengetahuan terutama pengetahuan praktis,” ucapnya.
Baca Juga:Program Desa Dorong Percepatan Akses Keuangan Daerah di Jabar744 Pamong Praja Muda IPDN Diharapkan Responsif, Inspiratif, dan Inisiatif
Selain itu, Daud menyatakan, ada empat kompetensi yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi pemimpin yang efektif dan akuntabel. Kompetensi pertama berkaitan dengan afektif. Pemimpin harus dapat mengembangkan empati dan sensitivitas saat berhadapan dengan banyaknya pendapat.
Kemudian, seorang pemimpin harus memiliki kompetensi persepsi, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan secara tepat sekaligus mampu mempertimbangkan berbagai pendapat. Lalu, kompetensi simbolik yang berkaitan dengan kemampuan seorang pemimpin dalam menciptakan gagasan.
Kompetensi terakhir berkaitan dengan perilaku. Seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi, bekerja sama, dan beradaptasi dengan cepat. Jika empat kompetensi itu dimiliki pemimpin, kata Daud, menetapkan kebijakan strategis dengan efektif dan efisien.
“Sehingga selama proses pembelajaran atau diskusi yang dilalui dapat menghasilkan suatu karya yang bermanfaat yaitu perubahan kepribadian setiap aparatur serta soft skills tentang kepemimpinan yang dapat meningkatkan kinerja instansinya,” ucap Daud.
“Peran para peserta sebagai pemimpin birokrasi sangat krusial, karena pejabat struktural Eselon II sebagai pemimpin strategis, harus mempunyai kemampuan dalam menetapkan strategi kebijakan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetisi Manajerial BPSDM Provinsi Jawa Barat, Wawan Suwandi, mengatakan bahwa diklat bertujuan untuk mengasah pola pikir, sikap, dan tindakan Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
“Serta mengoptimalkan pelayanan publik dan pembangunan kredibilitas serta citra positif aparatur pemerintah dan menjalin hubungan kemitraan antar organisasi dengan elemen masyarakat,” katanya.