JAKARTA-Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Maimun Zubair alias Mbah Moen dikabarkan wafat saat menunaikan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8).
“Info sementara yang saya terima dari Gus Rozin benar,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini, lewat pesan singkat, Selasa (6/8).
Soal kejadiannya, Helmy menyebut itu belum lama. “Baru saja,” ucap dia.
Baca Juga:Gembyung, Seni Tradisi Buhun yang Makin Terlupakan800 Kendaraan Plat Merah Nunggak Pajak , Samsat Siap Gencarkan Sidakep
Meski begitu, ia belum memberi penjelasan soal penyebab kematian Mbah Moen, yang juga tokoh senior PPP itu.
“Iya mas, baru saja santri yang mendampingi beliau telepon saya,” ungkapnya.
Mbah Moen, yang merupakan kelahiran Rembang 90 tahun lalu, diketahui merupakan Ketua Majelis Syariah PPP.
Sepanjang hidupnya, Mbah Moen dikenal sebagai seorang alim, ahli fikih, sekaligus penggerak baik di lingkungan organisasi keagamaan maupun di kehidupan politik.
Mbah Moen pernah berpesan bahwa dakwah selayaknya dilakukan secara damai, tak perlu keras dan galak. Menurutnya, kondisi hari ini berbeda dengan zaman perang di era sebelum kemerdekaan.
Mbah Moen lahir di Rembang pada 28 oktober 1928. Dia merupakan pimpinan pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Mbah Moen merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Ayahnya merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
Baca Juga:Kostum Unik Sita Perhatian Peserta Jalan Santai Bersama Luwak White KoffieWanajaya Pilot Project Desa Sadar BPJS
Basis pendidikan agama Mbah Moen sangat kuat dipengaruhi dari orang tuanya. Dia meneruskan pendidikan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, Mbah Moen juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki. (arh/gil/net)