SUBANG-Memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebugaran, dan kesehetan jasmani, sudah tertanam di setiap wanita-wanita berbagai usia yang rutin menjalani senam.
Setiap sore di Tugu Benteng Pancasila alun-alun Subang, bahkan tidak hanya wanita saja, terlihat dari beberapa barisan paling belakang, para pria juga mengikuti senam tersebut.
Mereka ternyata tergabung dalam Kolompok Senam Lapangan (Kosela) yang digagas oleh Diah Chimoys. Saat di temui oleh Pasundan Ekspres usai melaksanakan senam sorenya, penggagas Kosela Diah Chimoys menjelaskan, jika pada awalnya kelompok senam lapangannya itu hanya terdiri dari beberapa member saja, karena antusias masyarakat yang tinggi semakin hari dalam setiap sorenya menurut Diah nyaris bertambah saja pesertanya.
Baca Juga:[OPINI] LISTRIK MATI! (Refleksi Kehidupan)Karawang Color Fun Bike, “Bersatu Warna-Warni Bersama Goweser”
“Awalnya kami meggunakan Gedung Big House, karena tempatnya terbatas, dan gedungnya juga saat ini sudah tidak diperuntukan untuk ruang publik. Maka kami pindah ke lapangan alun-alun ini,” katanya.
Selain ruang publik, alun-alun juga dilengkapi dengan fasilitas olah raga, seperti joging trek, setiap sore selalu ada saja orang lari sore, main bola, dan sebagainya.”nah khusus di area Tugu Benteng Pancasila, kami gunakan untuk senam,” jelasnya Pada Pasundan Ekspres.
Diah Chimoys mengaku, karena terus bertambah peserta senamnya, saat akhir minggu dirinya terpaksa menambah jadwal senamnya, selain sore hari, yaitu pada pagi harinya juga.
“Siapa aja boleh ikut, biasanya dari pengurus Kosela nanti ada petugas yang memungut uang kencleng istilahnya, besarnya 10 ribu rupiah, dipungut saat senam selesai, itu juga suka banyak yang pura-puranya gak lihat, terus gak bayar,” tambahnya.
Dadan Hendarman warga Kampung Cimerta Subang mengaku, dirinya kerap memanfaatkan kehadiran Kosela untuk program olahraga sore hari. Senam baginya merupakan aktifitas olah raga yang menyenangkan dan mudah untuk dilakukan. Dadan juga menjelaskan jika dirinya bukan bagian member dari Kosela, hanya mengikuti setiap gerakan yang di instruksikan oleh instruktur dari belakang.
“Lumayan, buat setelah joging atau sebelumnya, kemudian ikut senam, kalau saya kepentingannya ya untuk olahraga saja, melemaskan otot-otot sebelum atau setelah jogging, meski sebenarnya saya bukan member senam mereka,” jelasnya.