SUBANG-Wakil Bupati Subang melepas 78 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban di Kabupaten Subang. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir daging kurban layak konsumsi.
Saat inipun menjelang Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, perdagangan hewan kurban sudah marak. Oleh karenanya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyebar petugas pemeriksa hewan kurban yang diperjualbelikan.
Selain itu, Pemkab juga mengimbau kepada panitia kurban dan DKM untuk menyimpan daging kurban dengan alas daun, jangan menggunakan kantong plastik.
Baca Juga:PLN Menunggu Instruksi KompensasiCatat! Ini Kuota Penerimaan CPNS 2019 Kabupaten Purwakarta
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi mengatakan, perayaan Idul Adha sangat identik dengan pemotongan hewan kurban. Dengan itu hewan kurban harus diperiksa kesehatannya oleh petugas, apakah mengandung penyakit atau tidak. Sehingga daging kurban tersebut benar-benar layak konsumsi.
“Nanti petugas kesehatan hewan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang di jual jelang Idul Adha. Biar layak konsumsi,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Keswan Subang Asep Nuroni menuturkan, pihaknya menyebar 78 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban tingkat kabupaten SUbang. Yang bertugas memeriksa hewan kurban, kambing, sapi, domba, kerbau.
“Ya 78 petugas tersebut dari Dinaskeswan dan juga UPT Keswan,” tuturnya.
Kepala Seksi pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan Drh. Sukirman mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan itu diantaranya, umur hewan kurban, cacat atau tidak cacat dan juga pemeriksaan daging setelah hewan kurban di potong. Petugas juga dibekali peralatan yang canggih untuk mendeteksi penyakit menular seperti zonosis.
“Alat itulah yang mendeteksi adanya penyakit atau tidak,” ujarnya.
Dijelaskan Sukirman, daging hewan kurban jangan disimpan di wadah kantong plastik hitam, dikarenakan bisa terindikasi memicu penyakit kanker. Oleh karenanya pihaknya mengimbau, kepada para DKM dan juga masyarakat yang memotong dan membagikan daging hewan kurban agar menyimpannya di alas daun seperti daun pisang, daun jati atau pun lainnya.
“Ya jangan disimpan di plastik, karena bisa memicu penyakit kanker, kami sarankan memakai alas daun alami,” tukasnya.(ygo/dan)