SUBANG-BPJS Ketenagakerjaan Subang bekerjasama dengan Forum Pendamping Desa , Di desa.Wanajaya Kecamatan Tambakdahan menggelar sosialisasi kepada perangkat desa, Kader2. Nelayan, pedagang, petani pengojek dan masyarakat yg mempunyai aktifitas usaha pentingnya keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (1/8) di Aula Desa Wanajaya.
Acara sosialisasi tersebut langsung dihadiri oleh Bapak Camat Tambak Dahan, H Asep Rudi , Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Purwakarta H. Didi Sumardi, didampingi Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Subang Rachmat Djati Dharma.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Subang Rachmat Djati D mengatakan, Desa Wanajaya akan mendaftarkan seluruh perangkat desa sampai lapisan terdalam yaitu RW, RT dan para Kader2 , Petani, pedagang, tambak ikan , supir. Ojek Nelayan dll.
Desa Wanajaya akan.dijadikan pilot project sebagai desa sadar BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Subang.
Baca Juga:Tim Pengawas Sasar 770 Titik , Pantau Kesehatan Hewan TernakKuota CPNS Purwakarta Hanya 170
“Kita akan terus berupaya agar semua desa yang ada di Subang menjadi desa sadar BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Dia mengatakan, melalui program ini diharapkan masyarakat Subang ikut serta menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami optimis ke depan desa di Subang menjadi desa sadar BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Rachmat mengatakan, negara hadir memberikan perlindungan ketenegakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan. Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan masyarakat mendapat perlindungan asuransi dengan klaim yang cepat.
Dia mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan turut andil untuk mengurangi angka kemiskinan. Dengan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, apabila peserta mengalami kecelakaan kerja biaya ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. Unlimited tanpa ada batasan biaya sesuai indikasi medis, dan perawatan di Rumah sakit pemerintah kelas 1 pemerintah daerah sayang.
“Jika tidak ikut BPJS Ketenagakerjaan, saat terjadi kecelakaan dengan keadaan memerlukan banyak biaya untuk pengobatan, sementara kondisi keuangan tidak ada mereka akan direpotkan untuk mencari uang Pinjaman ke sana ke mari. Pada akhirnya mereka mencari uang dan nanti membayar hutang, ikut akan sangat memberatkan masyarakat,” jelasnya.(adv/ysp/adv)