KARAWANG-Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Karawang, Indriyani meminta agar PJT II, BBWS dan Pemkab segera mencarikan solusi untuk mengantisipasi kekeringan lahan sawah yang setiap tahun terjadi.
“Musim kemarau itu terjadi setiap tahun, harusnya sudah ada solusi jangka pendek, menengah dan Panjang yang disipakan oleh pemerintah daerah. Jadi tidak harus 12 kecamatan di Karawang mengalami kekeringan saat musim tanam seperti saat ini,” ujar Indri, Kamis (8/8).
Dikatakan, salah satu solusi yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian adalah pompanisasi. Namun, permasalahannya adalah sumber airnya yang berkurang. Oleh sebab itu harus adanya pembangunan embung dan perbaikan saluran irigasi dari hulu sampai hilir.
Baca Juga:Dampak Tumpahan Minyak Jadi Ancaman SeriusBPKD Ciptakan Aplikasi ‘SITAKASUR’ , Percepatan Surat Menyurat di BPKD
“Oleh sebab itu harus ada sinergitas dari PJT II, BBWS dan pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan kekeringan untuk lahan pertanian pada musim kemarau ini,” kata Indri yang juga anggota DPRD Karawang yang baru dilantik beberapa waktu lalu.
Kedepan, lanjutnya, pihaknya bakal mendorong DPRD Karawang untuk memanggil semua steakholder untuk menemukan solusi kekeringan pada lahan sawah di Karawang. Sehingga tidak mengganggu musim tanam petani setiap tahunnya. “Kalau musim tanam terlambat, maka musim panen juga bakal terlambat,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, menyatakan areal sawah seluas 11.732,25 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan terkena dampak musim kemarau atau kekurangan air.
“Kalau kekeringan, belum ada sawah yang kekeringan. Yang ada, sawah kekurangan air,” ujar Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Karawang, Wawan Kuswandi.
Dikatakam, sesuai dengan pendataan dan laporan di lapangan, areal sawah yang kini sudah mengalami kekurangan air luasnya mencapai 11.732,25 hektare, tersebar di 12 kecamatan sekitar Karawang.
Dijelaskan, sawah yang terdampak itu antara lain areal sawah di Kecamatan Majalaya, Kutawaluya, Telagasari, Ciampel, Cilamaya kulon, Batujaya, Pangkalan, dan sawah yang tersebar di Kecamatan Cilebar.
Areal sawah di Kecamatan Pedes, Tempuran, Cilamaya Wetan, serta di Kecamatan Telukjambe Barat pada musim kemarau tahun ini sudah terkena dampak, yakni kekurangan air.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi, perlu dilakukan perbaikan irigasi dan pompanisasi. Pemanfaatan pompa bisa dilakukan dengan mencari sumber air di lapangan.