PURWAKARTA-Kwartir Ranting Pramuka Cibatu melaksanakan kegiatan menjelang HUT Pramuka ke-58, tidak dengan kegiatan Jambore Ranting (Jamran) atau biasa berkemah. Mengingat situasi dan kondisi musim kemarau yang sulit air, ditambah lokasi bumi perkemahan (Buper) Galayah Cibatu, sudah tidak layak huni karena adanya pabrik peleburan di area Buper.
“Mengingat saat ini musim kemarau yang cukup kesulitan sarana air ditambah Bumi perkemahan memang sudah tidak layak akibat adanya pabrik peleburan. Kami bersama panitia sepakat kegiatan Jamran ditiadakan, namun kegiatan wawasan dan kemampuan siswa Pramuka (scouting skill) dari masing-masing gudep,” ungkap Sugandi, MPd ketua Kwaran Pramuka Cibatu, dilokasi acara, Kamis (8/8).
Menurutnya, persoalan air dilokasi Buper bisa diatasi dengan menyediakan bak penampungan air serta sarana yang sudah ada sebagian ada, namun dengan adanya polusi udara dari pabrik ini yang cukup sulit dicari solusi.
Baca Juga:SMAN 1 Darangdan Kibarkan Merah Putih di Gunung HejoRatusan Koperasi Siap Meriahkan Gebyar Harkop Ke-72
“Kami khawatir kalau dipaksakan polusi ini berdampak kepada peserta, sehingga diambil solusi kita mengadakan kegiatan dengan tanpa mengurangi khidmat acara menjelang HUT Pramuka melalui kegiatan scouting skill,” jelasnya.
Scouting skill sendiri, lanjutnya, ada tiga kegiatan untuk penggalang tingkat SD yakni Pionering, Sandi dan Semapur. “Untuk penggalang tingkat SMP ada tambahan selain Pionering, Sandi dan Semapur yakni Peta Pita. Sementara antusiasme siswa dalam kegiatan ini cukup besar terlihat dari masing-masing gudep yang seharusnya 8 sampai 9 orang malah malah ada yang 12 siswa,” imbuhnya.
“Pesertanya sendiri terdiri dari 13 pangkalan SD , 3 Pengkalan SMP, dan 3 pangkalan MTs dan kepanitiaan selain dari Dewan Kerjas Ranting (DKR) juga dari penegak Pramuka Cibatu. Yang naik podium akan mewakili kwaran Cibatu ke tingkat kwarcab pada tanggal 13 dan 14 Agustus nanti sebagai puncak acara di Kabupaten dan mudah-mudahan nanti mendapatkan hasil yang memuaskan,” tutupnya.(mas/vry)