PURWAKARTA-Sebanyak 70 anggota Pasukan Pengibar Bendera merah putih (Paskibra), beranggotakan siswa siswi SMAN 1 Darangdan. Pada HUT RI ke-74 tingkat Kecamatan Darangdan, SMAN 1 Darangdan akan mengibarkan bendera merah putih yang akan dipusatkan di lapangan bola Gunung Hejo Kecamatan Darangdan.
Salah seorang asisten pelatih Paskibra SMAN 1 Darangdan, Andri Maulana menyebutkan, tahun 2019 ini ada sedikit perubahan lokasi upacara HUT RI. Sebelumnya pada tahun 2018 lalu, lapang Sempur Nunggal Desa Linggarsari kecamatan Darangdan, yang mengibarkan bendera merah putih masih Paskibra SMAN 1 Darangdan. Tahun ini, Paskibra SMAN 1 Darangdan digeser tugasnya ke lapangan bola Desa Gunung Hejo.
“Kita sekarang tugasnya di lapangan bola Gunung Hejo, pada saat mengibarkan sang merah putih. Sementara di lapangan bola Sempur Nunggal, disana akan diisi oleh Paskibra tingkat SMP/Mts,dan yang sederajat,” terangnya.
Baca Juga:Ratusan Koperasi Siap Meriahkan Gebyar Harkop Ke-72Genjot Realisasi Penerimaan PBB, Camat Pusakanagara Siapkan Apresiasi
Jadi pada tanggal 17 Agustus nanti, kata dia, ada dua lapangan bola yang dijadikan tempat upacara bendera. “Hal ini merupakan tradisi tahunan, mengingat topografi Kecamatan Darangdan tiap tahun,” ungkapnya.
Guna mempersiapkan fisik dan mental Paskibra SMAN 1 Darangdan, semuanya terlibat dari mulai formasi pasukan 17, 8 dan pasukan 45. Semuanya terdiri dari satu sekolah, berbeda dengan ditempat lain, yang digabung antara sekolah SMA/SMK dan MA. “Khusus di Kecamatan Darangdan, hanya kita dari satu sekolah,” ujar Andri Maulana.
Terkait soal kelengkapan akomodasi seputar seragam Paskibra tak ada persoalan. “Camat Darangdan sudah menyanggupi seragam 70 anggota Paskibra dari SMAN 1 Darangdan ini. Semuanya tak ada masalah,” tutupnya.
Sementara itu Camat Darangdan Ade Sumarna SH, sempat menyinggung ikhwal rencana pergeseran petugas
Paskibra. “Nanti pada 17 Agustus mendatang, petugas upacara akan di-rolling. SMAN 1 Darangdan di lapang bola Gunung Hejo, sementara di lapang bola Sempur Nunggal akan ditugaskan siswa SMP dan sederajat,” terang Camat H. Ade Sumarna.
Soal adanya dua tempat upacara bendera,setiap 17 Agustis, Ade menuturkan, hal itu sudah menjadi tradisi tahunan, mengingat masing-masing Kades di Darangdan, ingin dekat wilayah desanya. “Topografi wilayah kecamatan Darangdan kan jalan utamanya membentuk letter ‘U. Jadi jika disentraliistik, hanya disatu tempat upacara. Desa terjauh ke lokasi upacara menolak, akhirnya diputuskan jadi dua tempat upacara. Itu sudah tradisi di Darangdan,” tukasnya.(dyt/vry)