SUBANG-Perpustakaan sering disebut gudang ilmu. Tapi nyatanya, pengunjung minim. Perpustakaan daerah (Perpusda) Pemkab Subang terus berupaya meningkatkan minat baca dengan berbagai cara.
Perpusda yang berada di Jalan Kartawigenda No. 2 Subang, tepatnya berada di depan SMPN 4 Subang memiliki sekitar 30 ribu eksemplar buku. Mulai dsri ilmu murni, filsafat, agama, ilmu terapan, administrasi negara, layanan sosial, kedokteran, transportasi, dan yang lainnya.
Karena jenis buku yang sangat bervariasi, membuat Perpusda biasa dikunjungi oleh pembaca lintas latar belakang, mulai dari siswa Paud, SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan umum.
Baca Juga:Desa Gandasoli Berinovasi Membuat Bank Sampah My DarlingSiloam Hospitals Sumbang dua Sapi dan satu Kambing
“Biasanya kunjungan sekolah dari SD gitu. Biasanya rombongan bawa mobil. Terus juga ada anak sekolah lain, kayak SMP, SMA, mahasiswa, dan umum. Ada juga yang dateng buat bikin thesis sama skripsi, nyari datanya di perpustakaan,” ujar Uuk (58) selaku Kepala Staff Layanan Perpusda Kabupaten Subang, Rabu (7/8).
Uuk menuturkan, jumlah siswa dalam setiap rombongan yang berkunjung bisa mencapai 50 orang, namun untuk masyarakat umum yang sengaja datang untuk sekedar membaca buku jumlahnya masih sangat sedikit.
“Semua yang datang saya terima, ada tukang bubur, tukang bajigur, semua saya terima tanpa memandang ras atau suku, karena ya tugas saya di sini melayani semua yang datang”, lanjut Uuk.
Untuk meningkatkan pengunjung, Perpusda Kabupaten Subang rutin mengundang sekolah untuk hadir, seperti SMPN 1 Subang, SMPN 2 Subang, SMPN 3 Subang, SMPN 4 Subang, SMPN 5 Subang, SMPN 6 Subang, SMK Muhammadiyah, SMK Pasundan, dan masih banyak lagi.
Perpusda juga rutin mengirimkan Perpustakaan keliling ke 15 titik desa setiap bulan. “Jadi yang tidak terjangkau atau tidak terakses datang ke sini, kita nganter ke sana, nganter ilmu, bacaan gitu,” katanya.
Selain itu, Perpusda Kabupaten Subang rutin melaksanakan lomba bercerita Se-Kabupaten Subang yang diadakan setiap bulan April dan Agustus.
“Kita biasanya mengadakan lomba bercerita setiap tahun, biasanya di bulan April sama Agustus. Banyak lah kegiatan di sini, bulan Maret lalu kita ngadain acara kesenian, kerja sama dengan pihak event dari Bandung,” tandasnya.
Baca Juga:Sambut HUT RI, Warga Babakan Sari Bikin GapuraTAPD Anggarkan Rp140 Miliar untuk Pilkada, KPU Hanya Hanya Butuh Rp79 Miliar
Ia juga menyadari, kemajuan teknologi mempengaruhi gaya membaca saat ini. Semua bisa diakses via telepon genggam.