KARAWANG-Anggota DPRD Karawang dari Dapil V, Acep Suyatna menilai Kecamatan Cikampek masih kumuh meskipun sudah dilakukan sejumlah upaya pembangunan pada 2018 lalu. Bahkan miliaran rupiah yang telah dikucurkan pun bahkan seperti belum memberikan perubahan positif.
Dari pantauan di lapangan, pasar Cikampek masih belum bisa tertib dari para Pedagang Kaki Lima (PKL). Meski telah beberapa kali dilakukan penertiban hingga upaya pemerintah daerah dengan membangun drainase, namun para PKL justru kini telah kembali memadati sepanjang jalan dalam pasar yang menjadi akses keluar masuk ke Terminal Tipe A.
“Begitu pun dengan kondisi di bawah flyover Cikampek yang belum bisa lepas dari kekumuhan. Rencana penataan taman di bawah flyover justru hingga kini masih menjadi tempat parkir dan pemberhentian angkutan umum,” ujar Acep yang merupakan politisi PKB Karawang.
Baca Juga:SMAN 1 Cilamaya Gelar Tradisi Lomba, Sajikan Sate untuk GuruDLHK Hentikan Aktivitas Tambang Karst Pangkalan
Menurut Acep, belum adanya sinergitas antar OPD salam melakukan pembangunan menjadi salah satu penyebab sulitnya Cikampek lepas dari kesan kumuh, meski telah dikucurkan miliaran rupiah APBD pada 2018 lalu.
Dikatakan, ditambah lagi belum terlihatnya ketegasan pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan pada lokasi yang telah dilakukan pembangunan. Sehingga, meski telah beberapa kali ditertibkan dan secara definitif bangunan agar tidak ada PKL di jalan akses terminal, kini para PKL kembali menempati jalur tersebut.
“OPD terkait dalam hal ini harus bisa sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan di Cikampek. Sehingga setelah satu OPD selesai melaksanakan giatnya, bisa langsung di sambut oleh giat OPD terkait lainnya yang berkesinambungan. Itu juga bisa mempersempit ruang bangun PKL untuk kembali ke lokasi yang telah ditertibkan,” katanya. (use/sep)