KALIJATI-Kabupaten Subang menduduki peringkat atas sebagai Kabupaten dengan masyarakat pengidap HIV/AIDS. Hal itu dinilai positif dimana pendataan atau keterbukaan serta kemauan masyarakat untuk memeriksakan keadaannya tentang terinfeksi virus HIV/AIDS di Kabupaten Subang dinilai baik.
Hal tersebut dikatakan Promkes UPTD Puskesmas Kalijati H.Ulung. Menurutnya satu sisi Subang mendapat gelar terbanyak, sisi lain keterbukaan masyarakat meningkat.
“Kita harus apresiasi, karena masyarakat juga petugas kesehatan mempunyai kesadaran dan keterbukaan yang tinggi. Faktanya ada beberapa kabupaten yang dianggap tidak maksimal memperoleh pendataan masyarakatnya sehingga angka yang dihasilkan rendah, padahal pengidapnya banyak,” jelasnya di Aula Desa Marengmang saat memberikan sosialisasi program kesehatan UPTD Puskesmas Kalijati beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Atalia Praratya Ajak Kader PKK Menyukseskan Program Kampung KBCegah Hoaks dengan T-H-I-N-K
Dia menerangkan bahwa UPTD Puskesmas Kalijati, menerima pemeriksaan khusus untuk identifikasi virus HIV/AIDS, dan mempersilahkan masyarakat untuk memeriksakan statusnya.
Juga mengimbau masyarakat tidak memberikan stigma terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), masih adanya stigma menurutnya disebabkan oleh kurangnya informasi terhadap virus HIV/AIDS itu sendiri.
“Bagi masyarakat tidak usah khawatir, HIV/AIDS penularannya tidak semudah yang dibayangkan, tidak bisa hanya dengan kontak fisik seperti bersentuhan, seperti jabat tangan, duduk bersama, makan bersama, lalu kemudian tertular, tidak seperti itu,” tambahnya.
Selain hal tersebut, H.Ulung juga menyampaikan beberapa program strategis yang sedang dijalankan oleh UPTD Puskemas pada bulan Agustus ini. Selain adanya pemberian imunisasi Campak masal untuk anak usia kelas 1 SD di setiap sekolah, juga ada aktivasi Posyandu, dengan program 1000 hari pertama kelahiran.
“Kami sedang ingin meregenerasi kader-kader kami di setiap Posyandu yang ada di setiap RW se Kecamatan Kalijati. Program yang akan dijalankan melalui 1000 hari pertama kelahiran lebih pada upaya peningkatan kesehatan dan gizi pada anak,” jelasnya.
Menurutnya usia 0-3 tahun adalah usia tumbuh kembang anak yang harus mendapati perhatian khusus. Maka dari itu perlu adanya pendampingan khusus pada setiap Ibu yang memiliki anak di usia tersebut oleh Posyandu.
H.Ulung mengklaim bahwa Kecamatan Kalijati terhindar dari daerah stanting, itu salah satunya berkat berjalannya program 1000 hari pertama kelahiran. (idr/dan)