Sukses Sadarkan Masyarakat DAS Dukung Citarum Harum
PURWAKARTA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta menggelar Seminar dan Diseminasi Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum di Aula Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, belum lama ini.
Hadir sebagai pembicara utama Gubernur Jawa Barat Periode 2008-2016 H Ahmad Heryawan Lc. Kegiatan yang didukung Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) ini juga dihadiri Direktur UPI Kampus Purwakarta Prof H Turmudi M.Ed, M.Sc, Ph.D dan Wakil Direktur UPI Kampus Purwakarta Dr H Agus Muharam M.Pd. Turut hadir Camat Jatiluhur, jajaran dosen, serta para kepala desa di wilayah Kecamatan Jatiluhur.
“Perlu adanya sinergitas untuk mengatasi permasalahan-permasalahan Sungai Citarum. Kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai sebagai penghidupan harus tinggi. Sehingga tidak sembarangan dalam membuang sampah,” kata Kang Aher saat menyampaikan materinya.
Baca Juga:Annisa: Rileks dan Santai Kunci Sukses PaskbraAnne: Pejuang Kemerdekaan Harus Jadi Inspirasi
Selain itu, sambungnya, pemerintah harus menindak tegas dan membuat kebijakan bagi para industri dalam mengolah limbahnya. “Karena hingga saat ini masih banyak indsutri yang bandel atau tak sesuai dengan SOP dalam mengelola limbahnya,” ujar Kang Aher.
Kang Aher juga sangat mengapresiasi penyelenggaraan seminat dan diseminasi ini, karena peran UPI sangat penting untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
“Kami sangat mendukung langkah-langkah yg dilakukan oleh UPI, khususnya program KKN untuk mensinergiskan Citarum Harum. Sehingga masyarakat semakin sadar dan Citarum Harum segera terwujud,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Turmudi menyebutkan, KKN yang berjalan selama 40 hari sudah terlaksana dengan baik. “Nampak jelas keceriaan para mahasiswa yang merindukan kampus. Pasalnya, sudah lebih dari sebulan para mahasiswa KKN berada di Posko dengan segala aktivitasnya yang cukup padat,” kata Turmudi.
Dijelaskannya, isu tentang kualitas air Sungai Citarum sudah sejak lama, dan semakin mencuat ketika Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. “Bahkan adayang menyebutkan jika kualitas air di Sungai Citarum ini masuk ke dalam jajaran terburuk sedunia,” ucapnya.
Sebagai warga Jawa Barat, kata Turmudi, tidak boleh tak peduli atas penilaian buruk tersebut. “Terlebih, sungai dengan panjang 297 kilometer ini menjadi tumpuan 43 juta warga Jawa Barat. Sehingga ini menjadi tanggung jawab bersama untuk membersihkannya,” kata dia.