INDRAMAYU – Uji hasil benih Indonesian Farmers 16 (IF16) oleh Asosiasi Bank Benih Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) di Desa Kelensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, memuaskan.
Per hektare benih IF16 menghasilkan hingga 12 ton. Hal itu jauh lebih tinggi dibandingkan benih padi varietas lainnya.
Berdasarkan uji hasil yang dihadiri Badan Pusat Statistik (BPS) diperoleh hasil bulir padi IF 16 mencapai 200 bulir per rumpun. Hal itu lebih tinggi dibandingkan varietas padi lainnya pada umumnya yang hanya berada pada kisaran 100-150 bulir per rumpun. Sehingga hasil benih pack IF16 diperoleh 12,5 ton per hektare.
Baca Juga:Dua Proyek jadi Rebutan, LPSE Tegaskan dalam Pengawasan KPKPasokan Air Bendung Leuwinangka Minim, Sistem Gilir Giring Diberlakukan
“Margin of error 5 persen. Saya lihat IF16 ini bisa lebih tinggi 30 persen dari hasil sekarang. IF16 ini hasilnya melebihi dari varietas padi pada umumnya. Sangat berpotensi tingkatkan hasil pertanian bila dikembangkan,” kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS, Aryanto, Senin (19/8) sebagaimana dikutip Radar Cirebon.
Koordinator AB2TI Jabar, Masroni menerangkan, IF16 merupakan hasil benih unggul karya petani yang sudah melalui tahap seleksi pada Festival Padi 2019. Dimana dari 360 varietas padi diseleksi, memperoleh 90 varietas. Kembali diseleksi ditanam serentak di Desa Kelensari seluas 9 hektare.
“Pada saat itu, terpilih 3 varietas unggul, IF16 dengan potensi hasil 14 ton GKP/ha (14,06 ton/ha), IF17 dengan potensi hasil 10 ton/ha (10,14 ton/ha) dan IF18 dengan potensi 9 ton GKP/ha (9,10 ton/ha). Produktivitas ketiganya diukur dari total hasil panen dari pertanaman seluas 0,5 hektare,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum AB2TI, Dwi Andreas S mengungkapkan, berdasarkan uji hasil varietas IF16, hasil dari seleksi beberapa varietas padi yang dilakukan AB2TI, mendapat hasil yang sangat memuaskan, mencapai 12,5 ton per hektare.
Jumlah itu dua kali lipat dari hasil panen verietas pada umumnya yang hanya di kisaran 7 ton per hektare.
“Selain tahan hama dan penyakit, varietas IF16 tangguh untuk ditanam di kawasan rawa. Hasilnya pun sangat dipengaruhi faktor kesuburan tanah. Semakin subur tanah hasil produktivitasnya, semakin bagus,” jelas, Dwi.
Namun, Dwi menambahkan, AB2TI belum mengedarkan benih varietas IF16. Hal tersebut dikarenakan belum memiliki hak edar. Hanya dapat diakses oleh petani petani yang masuk jaringan Asosiasi Bank Benih Teknologi Tani Indonesia (AB2TI). Kebijakan tersebut diambil untuk menghindari kriminalisasi akibat mengedarkan benih yang belum disertifikasi.