“Hanya sebatas pada komunitas saja, jaringan AB2TI seluruh Indonesia. AB2TI akan terus mengembangkan benih-benih karya petani, dan bisa berkontribusi menghasilkan benih varietas padi yang unggul,” ujarnya.
Sokani (36) salah satu petani mengaku dalam pemeliharaan padi varietas IF16 tidak ada perbedaan ataupun perlakuan khusus. Hanya diperlakukan secara ramah lingkungan, menggunakan pupuk organik provibio karya anggota AB2TI.
Sokani menyampaikan, penggunaan pupuk organik provibio tidak hanya digunakan saat mulai masa tanam (tandur), tetapi pada benih padi varietas IF16 sebanyak 10 kg. Caranya, direndam terlebih dulu menggunakan provibio takaran 1/2 liter, selama sehari semalam, kemudian disemai. Umur menginjak 10 hari
dipupuk menggunakan urea takaran 15 kg.
Baca Juga:Dua Proyek jadi Rebutan, LPSE Tegaskan dalam Pengawasan KPKPasokan Air Bendung Leuwinangka Minim, Sistem Gilir Giring Diberlakukan
Pemupukan kedua saat tanaman padi berumur 30 hari menggunakan urea 50 kg, TS 50 kg, dan ponska 100 kg per hektare. Selanjutnya pemupukan ketiga saat padi usia 37 hari, hanya menggunakan ponska 150 kg.
“Tetap selama masa pemupukan saya berikan provibio. Baru ketika umur 40 hari, saya gunakan provibio saja. Takaran dua gelas air mineral tanpa campuran pupuk lainnya hanya air saja, disemprotkan ukuran 1 tangki 17 liter, untuk mengatasi serangan hama. Pada umur 45 hari saya semprot gunakan pestisida tergantung kondisi di lapangan,” terang dia.
Sokani memberanikan diri mencoba menanam padi varietas IF16, setelah bergabung dalam AB2TI yang pada saat itu mengadakan festival padi di lahan seluas 9 Ha. AB2TI menanam serentak 90 varietas benih padi karya petani lokal.
IF16 menjadi benih dengan hasil tinggi di bandingkan varietas lainnya, yang mencapai 14 ton gabah kering panen (GKP)/Ha.(red)