KARAWANG-Akibat Partai Demokrat dan Partai Gerindra belum menyerahkan rekomendasi untuk pimpinan DPRD, sejumlah anggota DPRD yang dilantik tanggal 5 Agustus lalu memanfaatkan waktu kekosongan dengan mempelajari ulang draft tata tertib (tatib) lembaga legislatif itu.
“Biar tidak bengong di kantor, kami lebih mengefektikan diri fokus mempelajari dan mengoreksi ulang draft tatib. Sehingga ketika nanti dibahas setelah ada kelengkapan dewan, kami dari PKS sudah siap betul. Karena untuk mengisi alat kelengkapan dewan saja telah fixed orang-orangnya. Bahkan komposisi Fraksi PKS pun lebih dulu tuntas. Tinggal nunggu diparipurnakan,” ujar anggota DPRD asal PKS, Dedi Sudrajat.
Menurut Dedi, lambannya Demokrat dan Gerindra merekomendasikan kadernya untuk duduk di kursi Pimpinan DPRD Karawang, sangat berimplikasi terhadap belum berfungsinya lembaga legislatif di sini.
Baca Juga:Penerapan Zonasi Nilai Tanah Dinilai MemberatkanBank Nusamba Plered Sosialisasikan Tentang Tata Cara Gugatan Sederhana
Sehingga, lanjutnya, pihaknya bersama legislator dari parpol lain yang sudah menyiapkan personel di semua alat kelengkapan dewan jadi ikut terhambat. Sedangkan pembentukan tatib hingga pembahasan RAPBD Perubahan 2019 sudah menunggu untuk segera dikerjakan jelang akhir tahun anggaran sekarang.
Kabar dari Gerindra terkait nama yang bakal ditempatkan di posisi Wakil Ketua DPRD Karawang, Endang Sodikin yang kini dipercaya menjadi pimpinan sementara mengatakan, dirinya yang direkomendasikan pengurus parpolnya di tingkat Jawa Barat buat duduk di unsur pimpinan definitif DPRD. Pengakuan lain sempat dikemukakan Ajang Sopandi, bahwa DPP Gerindra lebih memilih dirinya.
Sementara untuk partai Demokrat sendiri masih belum menentukan kadernya untuk jadi pimpinan DPRD, kendati sudah mengajukan tiga nama ke kepengurusan di atasnya yaitu Pendi Anwar, Budianto dan Ahmad Rifai.(use/vry)