Hal itu dilakukan melalui kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat di daerah rawan bencana. Sementara itu, jambore KSB bertujuan untuk membentuk watak, meningkatkan sikap kemandirian, keterampilan, persatuan dan kesatuan di antara anggota KSB se-Jawa Barat.
“Maka Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Sosial telah membentuk Kampung Siaga Bencana yang sampai saat ini telah tersebar di berbagai kabupaten yang tentunya ini merupakan partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana,” ucapnya.
“Ke depan kita harapkan kita kembangkan, kita bentuk lagi Kampung Siaga Bencana yang baru siaga yang tentunya berdasarkan pada prioritas daerah rawan bencana,” imbunya.
Baca Juga:Wagub Jabar: Kades Harus Bawa Perubahan Bagi DesaIni Proyek yang Kerap Bikin Macet Sepanjang Jalan Ahmad Yani, Pasirkareumbi
Jambore KSB kali ini digelar pada 26-28 Agustus 2019 di Cilopang Camp, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Jambore itu diikuti 490 orang anggota KSB yang berasal dari 21 kabupaten/kota se-Jawa Barat, dan 40 orang pendamping dari forum koordinasi Tagana kabupaten/kota. Kegiatan jambore itu diisi dengan uji administrasi, uji kecapakan, dan uji kompetensi menyangkut penanggulangan bencana berbasis masyarakat. (HUMAS JABAR)