Peserta Diklat Tata Kelola Pemerintahan Desa melaksanakan kegiatan belajar di kelas selama empat hari. Selain itu, peserta mengunjungi desa-desa unggulan yang ada di Jawa Tengah selama tiga hari, yakni ke Desa Ponggok.
Kades Ponggok sendiri mampu mengubah desanya dari desa miskin menjadi desa mandiri melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta yang mengelola wisata Umbul Ponggok, Toko Desa, Ponggok Ciblon, dan budidaya perikanan dengan pendapatan Rp16 miliar per tahun.
“Diharapkan peserta mendapatkan inspirasi dan dapat menerapkan apa yang didapat dari benchmark di desanya,” ucap Solihin.
Pakades Panglima Desa
Baca Juga:Ini Proyek yang Kerap Bikin Macet Sepanjang Jalan Ahmad Yani, PasirkareumbiTandus, Rumput di Alun-alun Subang yang Tak Lagi Hijau
Pemdaprov Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu juga memberikan perhatian khusus pada percepatan pembangunan desa. Maka itu, Kades harus bersemangat dalam membangun desa. Saat ini, Pemdaprov Jabar mempunyai deretan program unggulan di desa, seperti wifi desa, e-fishery, program kredit mesra, sekoper cinta, program desa wisata melalui home stay, dan One Village One Company (OVOC).
Guna meningkatkan kompetensi Kades, Pemdaprov Jabar melalui BPSDM Jabar menggagas program Pakades Panglima Desa (Pengembangan Kompetensi Kepala Desa yang Profesional, Aktif, Ngabret, Leadership, Inovatif dan Mandiri).
Menurut Solihin, tujuan program Pakades Panglima Desa adalah untuk meningkatkan sikap dan perilaku yang profesional Kades dalam menjalankan pembangunan di daerahnya.
Terdapat enam kompenen dalam Pakades Panglima Desa juara. Pertama adalah Kades harus memiliki kemampuan yang profesional dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan desa. Kemudian, Kades harus memiliki kemampuan yang aktif dalam menunjukkan komitmen dan tanggung jawab sebagai pemimpin desa.
Kades juga harus memiliki kemampuan Ngabret (berlari) mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Lalu, Kades harus memiliki kemampuan leadership untuk memimpin dan sebagai motivator desa. Komponen selanjutnya, Kades harus memiliki kemampuan membuat inovasi desa untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan desanya. Terakhir, Kades harus memiliki kemampuan mandiri dalam menyejahterakan masyarakat desanya.
Dengan begitu, program Pakades Panglima Desa diharapkan mampu mencetak pemimpin desa yang unggul dan dapat memberikan warna bagi pembangunan desa.
Pemdaprov Jabar sendiri memerlukan waktu untuk mengembangkan kompetensi seluruh Kades karena jumlah desa di Jabar mencapai 5.312,. Maka itu, diperlukan media pembelajaran melalui e-learning agar semua Kades di Jabar mendapatkan pelatihan dan pengetahuan dalam memimpin desanya.