CIMAHI–Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikelola Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Cimahi mencapai Rp 11,5 miliar atau sekitar 13,10 persen dari yang ditargetkan yakni Rp 52 miliar tahun ini.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pengendalian Pendapatan pada Bappenda Kota Cimahi, Lia Yuliati meyakini, target itu akan tercapai. Sebab, jatuh tempo pembayaran PBB akan berlangsung beberapa bulan ke depan.
”InsyaAllah terkejar (target). Biasanya banyak yang bayar itu pas mau mendekati jatuh tempo,” tegas Lia, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, kemarin.
Baca Juga:Pasca Dilantik, Luthfi Singgung Pemekaran Bandung TimurTenaga Kerja Lokal di Proyek Patimban Minim, Pemdes Siapkan BUMDes untuk Penyaluran
Dia menjelaskan, ada berbagai cara yang dilakukan pihaknya agar pendapatan dari sektor PBB bisa mencapai target. Di antaranya dengan program Operasi Sisir (Opsir). Program itu dinilai ampuh untuk membangun kedasaran masyarakat dalam membayar PBB di Kota Cimahi.
Dalam setahun, program jemput bola pembayaran pajak ke setiap kelurahan itu dilaksanakan selama empat kali. Terbaru, operasi sisir dilaksanakan pada 5-20 Agustus lalu. ”Opsir terbilang ampuh, semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat. Terutama untuk masyarakat yang termasuk pembayaran buku satu. Misalkan dibawah Rp 100 ribu,” jelasnya.
Sampai saat ini, terang Lia, pihaknya sudah tiga kali melaksanakan Opsir OBB. Pada pelaksanaan Opsir pertama, ada 1.992 Wajib Pajak yang melakukan pembayaran, dengan nominal keseluruhan mencapai Rp 136 juta lebih. Kemudian Opsir kedua WP yang melakukan pembayaran mencapai 1.463 dengan jumlah nominal Rp 188 juta lebih.
Selanjutnya pada Opsir ketiga, ada 8.700 WP yang melakukan pembayaran. Nominal uang yang terkumpulnya Rp 113 juta lebih. Opsir ketiga mengalami penurunan sebab puncak pembayaran terbesar, jelas Lia, terjadi pada Ospir pertama dan kedua atau setelah Surat Pemberitahuan Piutang Pajak (SPPT) diterbitkan.
”Jadi total sudah tiga putaran Opsir ini dan sudah terkumpul 3.525 wajip pajak dengan nila Rp 437 juta lebih. Opsir tetakhir kemungkinan nanti pas mau jatuh tempo pembayaran PBB,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, lanjut Lia, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sendiri sudah cukup baik. Selain terlihat pada kegiatan Opsir, kesadaran itu terlihat dari aktifitas permintaan masyarakat agar Bappenda mengakomidir pelayanan langsung ke wilayah.