PUSAKANAGARA-Serapan tenaga kerja lokal di proyek Pelabuhan Patimban diharapkan terus bertambah. Pasalnya, saat ini tenaga kerja lokal yang beraktivitas di area pembangunan Pelabuhan Patimban di laut masih terbilang minim.
Sekretaris Desa Patimban, Abdul Aziz menyebut pada pembangunan tahap pertama ini, sudah banyak warga Patimban yang turut andil bekerja di proyek pembangunan Pelabuhan Patimban.
“Sudah ada tapi kalau dihitung rasio jumlah penduduk yang ada sekitar 7000 an dengan yang sudah terlibat sekitar 100 orang, itu dibawah 10%,” ucap Aziz.
Baca Juga:Bulog Ekspansi Pasok Beras ke PabrikSwiss Café Tawarkan Promo Makan Sepuasnya
Abdul Azis menyebut, saat ini warga Patimban sendiri yang telah ikut terlibat bekerja di proyek Pelabuhan Patimban beragam jenis pekerjaan, namun mayoritas masih tenaga kerja kasar.
“Beda-beda kerjanya, ada yang masuk melalui beberapa PT diantaranya PT Secutel Protecta Indonesia (PT SPI) yang bergerak dibidang jasa pengamanan (Satpam), ada juga dari Perusahaan-perusahaan Sub kontraktor yang ada di Patimban, yang itu di kapal pemancangan juga pengeboran, tapi masih tenaga kerja kasar,” ucapnya.
Mengenai hal ini, pemerintah Desa juga kata Aziz, tidak tinggal diam. Desa Patimban melalui BUMDes akan berusaha mengkoordinir penyaluran tenega kerja lokal dengan sistem satu pintu. “Ada rencana untuk satu pintu lewat BUMDes, untuk tenaga kerja, tapi saat ini belum karena masih ada kendala. Nanti kedepanya bisa dikoordinir lewat BUMDes ini juga masih tahap pertama,” terangnya.
Aziz berharap, kedepanya warga lokal yang ada di Desa Patimban bisa semakin banyak yang ikut andil dalam pekerjaan Pelabuhan Patimban, baik saat pembangunan maupun ketika telah rampung. “Kita ingin lebih berkontribusi, pasca pembangunan pelabuhan itu bagaimana putra putri Patimban bisa bekerja disitu dengan tentu syarat-syarat yang ditentukan,” terangnya.
Sementara itu, Kasram yang akrab disapa Rama, warga Patimban yang telah bekerja di proyek Pelabuhan Patimban mengatakan, bahwa saat ini ia telah bekerja disalah satu PT yang menjadi Sub kontraktor Paket 1. Ia bersama beberapa rekan dari Patimban ikut bekerja menjadi tenaga kerja kasar di Kapal Pengeboran.
“Saya kerja dibagian pengeboran kapal, sama orang Patimban juga tapi dibagi, ada yang shift malam yang jumlahnya 6 orang serta shift siang 4 orang,” jelas Rama.