Rama menyebut, ia mulai bekerja di Pelabuhan Patimban hampir 5 bulan dan banyak dihabiskan di Kapal yang tengah melakukan pengeboran di lepas Pantai Patimban.
Rama bercerita, bahwa untuk mencari pekerjaan di Pelabuhan Patimban memang terbilang sulit bahkan untuk warga lokal. Namun, ia sendiri bersyukur karena saat ini telah bisa bekerja meskipun dirinya masih dihantui nasib pekerjaan kedepan nya yang masih belum jelas.
“Kalau di ID Card ini sampai Desember, saya hitunganya buruh harian. Jadi kalau kerjaan saya dinilai bagus berarti terus lanjut, kalau jelek mungkin berhenti. Tapi ya kalau misalnya berhenti atau habis Desember, nanti akan tetap cari kerja lain disini,” terang Rama.
Baca Juga:Bulog Ekspansi Pasok Beras ke PabrikSwiss Café Tawarkan Promo Makan Sepuasnya
Rama berharap, kedepan ada wadah yang dapat menjadi penyalur tenaga kerja ke Pelabuhan Patimban meski diakuinya tidak mudah. Sebab yang ia tahu, sebagian besar warga yang terlibat masih bekerja sebagai buruh kasar. “Harapan saya yang penting bekerja disini, misalkan ada penyalur lagi yang penting jangan sampai nganggur, ya meskipun tidak gampang tapi pasti harapanya begitu,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, sepengetahuanya, warga Patimban yang ikut bekerja saat ini belum ada yang bekerja sebagai teknisi profesional. Untuk itu, kedepanya ia mengharapkan, akan terus ada pengembangan skill dan kualifikasi yang bisa meningkatkan kesempatan bagi warga lokal Patimban maupun Subang. (ygi/sep)