CIMAHI–Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara (UP3 PLN) Cimahi memastikan pasokan listrik bagi pelanggan di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) serta Margaasih, aman selama musim kemarau.
”Sementara ini belum ada pengaruh ke sumber kita, masih aman untuk pasokan karena pembangkit yang lain sudah interkoneksi,” ujar Manajer Bagian Jaringan UP3 PLN Cimahi, Arrafat Alfarizi saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.
Sekedar informasi, Waduk Cirata dan Waduk Saguling yang menjadi salah satu sumber energi listrik mengalami pendangkalan selama musim kemarau. Hal itu terlihat jelas di sekitar Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, KBB.
Baca Juga:Dokter: Antara Kepastian Keselamatan Pasien dan Resistensi AntibiotikaPelantikan Pjs Kades Dijaga Ketat Aparat
Di sana terdapat aliran Waduk Saguling yang mengalami pendangkalan cukup parah. Kedalam air yang biasanya mencapai 20 meter menurut warga, sekarang menurun menjadi 5-20 meter. Bahkan, serupa pulau-pulau kecil muncul yang disertai tumpukan sampah.
Namun, tegas Arrafat, kondisi itu hingga saat ini belum berpengaruh. UP3 PLN Area Cimahi sendiri mengcover 658.483 pelanggan untuk wilayah Cimahi-Bandung Barat. Ditambah wilayah Margaasih di Kabupaten Bandung.
Saat terjadi gangguan, terang Arrafat, wilayah Cimahi-KBB terbantu juga dengan daya cadang dari Subsistem Bandung Selatan yang mencapai 399 MW dan 171 MW dari Waduk Cirata.
”Kalau sekarang memang debit air berkurang, tapi kalau untuk sementara ini belum ada pengaruh ke sumber kami. Pasokan masih aman untuk KBB-Cimahi,” tegasnya.
Usman Hidayatulloh (40) salah seorang warga sekitar aliran Waduk Saguling menuturkan, turunnya debit air itu terjadi sejak dua bulan lalu. ”Udah sekitar dua pendangkalannya, ada sekitar 10 meter. Ini yang dipake pancing dari permukaan paling cuma 4-5 meter. Kalau ke tengah kayanya lebih sedikit,” ujar Usman.
Dikatakannya, musim kemarau ini sangat berdampak terhadap aktifitas peternak ikan. Meski kualitas air Waduk Saguling lebih bagus dari tahun sebelumnya, tapi kebanyakan ikan yang ditambak mabuk.
”Kalau airnya agak mulai bersih. Cuma memang sampahnya aja masih banyak. Kalau penambak di sini rata-rata pindah, ikannya pada mabuk,” terangnya.
Baca Juga:Bawaslu Gelar Refleksi Tahapan Pemilu 2019Operasi Patuh Lodaya 2019, Tekan Angka Lakalantas
Kohar (74) salah seorang warga lainnya menuturkan, serupa pulau-pulau yang terlihat akibat pendangkalan di Waduk Saguling ini memang kerap dimanfaatkan warga untuk menanaman berbagai sayuran. ”Biasanya ditanam kacang panjang sama timun,” ucapnya. (ziz/sep)