KARAWANG-Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Karawang (SMAN Tikar) tahun 2019 berbeda dari tahun sebelumnya. Sekarang ini pemilihan ketua OSIS lebih modern dan menggunakan teknologi. Yaitu secara online, tidak lagi secara manual mencoblos diblik suara.
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN Tikar, Rina Kusmiati, Mpd menjelaskan, pemilihan ketua OSIS secara online baru dilaksanakan tahun ini. Sebelumnya sudah ada wacana, namun dapat direalisasikan tahun 2019. Rina mengaku pemilihan secara online lebih efektif dan transparan dibandingkan manual.
“Karena tuntutan zaman juga ya, apalagi pemilih milenial sudah faham teknologi. Sehingga kita mencoba pemilihan secara online. Awalnya sempat ragu, karena kali pertama kita lakukan pemilihan secara online. Tapi saya yakin bisa terlaksana sesuai harapan,” katanya, Jumat 30 Agustus 2019.
Baca Juga:14.000 Pelajar Karawang Dapat KIARefleksi Tahapan Pemilu, Bawaslu Tangani 14 Pelanggaran
Rina mengatakan, panitia menjaring 5 calon dari 7 pendaftar. 2 diantaranya gugur karena tidak lolos seleksi oleh tim yang sudah ditunjuk panitia. Sehingga ditetapkan 5 calon ketua OSIS. Masing-masing dari kelas XI yang sebelumnya sudah dikader sejak kelas X.
Sementara yang memiliki hak pilih sebanyak 1.117 dari siswa, guru dan TU semua punya partisipasi pemilihan ini. Nama-nama calon ketua OSIS diantaranya yaitu Cinta Renita (XI IPA1), Hafidz Aalif Hamzah (XI IPA6), Lis Ningrum (XI IPA5), Reva Nursyawalni (XI IPA2) dan Ghifa Rizqi Abdullah (XI IPA1).
Rina menambahkan, target dari pemilihan OSIS ini adalah prestasi bidang akademik. Pasalnya SMAN Tikar sering meraih juara bidang non akademik. Namun prestasi akademik masih minim. Dengan demikian, ia targetkan nantinya SMAN Tikar bisa prestasi bidang akademik baik tingkat lokal atau nasional.
“Itu target kami diantaranya. Juga kedepan bisa menggunakan online lagi pemilihannya,” tambahnya.
Lebih jauh Rina mengatakan, dibandingkan manual lebih efektif melalui online. Tetapi persiapan cukup lama membutuhkan waktu, karena ini kali pertama. Rina juga sudah mengkondisikan PLN agar tidak mematikan lampu dihari pelaksanaan pemilihan OSIS. Jaringan pun sudah cukup baik dan fasilitas komputer memadai.
“Fasilitas kita sudah mempuni. Mungkin kerepotan dari awalnya saja karena pertama kalinya. Kita membuat aplikasi, dibantu oleh guru ahli ITE serta siswa yang faham. Dibuat paswordnya sehingga muncul gambar calon di komputer, pemilih cukup klik saja sesuai pilihan masing-masing. Hasilnya langsung muncul perolehan suara. Kendalanya juga tidak terlalu begitu besar, hanya khawatir ada double akun. Tapi tidak terjadi, semuanya terlaksana baik,” kata Rina lagi.