KARAWANG-Sudah dua hari, tumpahan minyak mentah terbawa banjir rob dan masuk ke rumah-rumah warga di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya. Warga mengeluhkan pusing dan gatal.
“Jam delapan malam rob datang, dan minyak (oil spill) masuk. Ini (dapur) penuh dengan minyak,” kata Serin (65), Sabtu (31/8).
Serin bersama anaknya kemudian membersihkan oil spill yang masuk ke rumah mereka menggunakan alat seadanya, seperti centong dan cangkul. Kemudian, oil spill itu dimasukkan ke dalam karung.
Baca Juga:Wabup Karawang Tawarkan Solusi Pembangunan UnderpassDisdikpora Larang Sekolah Jual Buku dan LKS
Lantaran banjir rob yang membawa ceceran minyak mentah itu, sudah dua malam ia terpaksa berjaga.”Kami bersihkan dari jam 11 malam sampai pagi, gak tidur. Kalau gak dibersihkan nanti gak bisa buat kue. Sehari-hari saya jualan kue,” katanya.
Serin pun berharap tumpahan minyak cepat berhenti agar ia tak direpotkan. Sebab, selain sulit dibersihkan, ia juga mengaku kerap merasa pusing akibat bau minyak mentah itu. Belum lagi gatal-gatal jika kontak langsung dengan oil spill.
“Sudah dua kali berobat ke posko kesehatan. Di kasih obat, tapi pusing kembali. Kemudian saya berobat ke dokter di Rengasdengklok,” katanya.
Kebocoran minyak mentah dari sumur lepas pantai YY-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) diperkirakan baru bisa dihentikan akhir September atau awal Oktober 2019 mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Wawan Setiawan, setelah dirinya bertemu pihak PHE ONWJ, Jumat (30/8).
“Menurut keterangan pihak Pertamina peningkatan pencemaran di Pantai Cemarajaya bukan akibat meningkatnya volume minyak yang tumpah. Hal itu terjadi karena gelombang pasang dan angin bertiup lebih kencang dari biasanya,” kata Wawan.
Dijelaskan juga, karena gelombang laut cukup tinggi, tidak semua tumpahan minyak mentah tertangkap oilboom. Tumpahanya minyak itu akhirnya terbawa gelombang menuju pantai,” kata Wawan.
Pertamina, kata Wawan, masih berusaha menutup pipa yang bocor dengan cara membangun sumur baru. Sumur baru dibuat miring, dan yang akan bertemu dengan sumur yang bocor di kedalaman 9000 feet.
Saat ini, pemboran sumur baru mencapai kedalaman 6200 feet atau baru mencapai 62 persen dari rencana. Dari sumur baru itu nantinya akan dipompa lumpur padat guna menutup sumur yang bocor. (aef/ded)