Bakal Terapkan Traffic Accident Analysis
PURWAKARTA-Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan atas kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan di KM 91 Tol Cipularang arah Jakarta.
Namun, sambungnya, diduga kuat dump truk yang posisinya berada paling depan dan dalam kondisi terguling, menjadi penyebab kecelakaan beruntun yang menyebabkan 8 orang meninggal dunia.
“Penyebab kecelakaan sedang diselidiki. Tapi kita lihat ada sebuah dump truk yang paling depan terguling, patut diduga kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di lokasi kecelakaan, Senin (2/9).
Baca Juga:Update Kecelakaan Tol Cipularang, 9 Korban Tewas 20 LukaBREAKING NEWS! Kecelakaan Beruntun 21 Kendaraan di Tol Cipularang, 6 Tewas 8 Luka
Kapolda pun mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pencarian terhadap sopir dump truk tersebut. “Untuk arus kendaraan sudah kita alihkan keluar tol. Dan saat ini juga sudah dilakukan contra flow,” sebutnya.
Sementara itu, Korlantas Mabes Polri bakal diturunkan guna mengungkap penyebab kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 91 Tol Cipularang.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, saat dihubungi awak media.
“Polda Jabar akan bekerjasama dengan Korlantas untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut, yakni dengan menerapkan metode TAA atau Traffic Accident Analysis untuk ,” kata Trunoyudo.
Dijelaskannya, TAA merupakan suatu metode yang merupakan SOP untuk penanganan insiden kecelakaan lalu lintas. Metode ini, sambungnya, dapat mengungkap penyebab kecelakaan. “Ini sudah SOP penanganan laka lantas,” ucapnya.
Ada pun informasi terkini korban laka Cipularang adalah sebagai berikut, meninggal dunia (MD) sebanyak 8 orang, 3 luka berat (LB), dan 25 luka ringan (LR).
Untuk keberadaan korban saat ini di RS Thamrin 7 MD, 3 LB, san 21 LR. Sedangkan di RS Siloam 1 MD, dan di RS Bayu Asih 4 LR.(add)