KARAWANG – Adanya protes dari warga Desa Warungbambu atas penutupan perlintasan kereta api oleh PT KAI. Direspon oleh Wakil Bupati Karawang, Ahmad Jamaksyari. Orang nomor dua Karawang itu menawarkan solusi pembangunan flyover atau underpass di perlintasan itu dengan menggunakan anggaran tahun jamak atau multi years.
Menurut pria yang akrab disapa Jimmy itu, persoalan penutupan perlintasan KA Warung Bambu harus segera dicarikan solusi cepat dan tepat. Karena alasan jalur tersebut merupakan akses utama ekonomi masyarakat yang tidak mungkin masyarakat sendiri harus menunggu lama untuk solusi atas persoalannya.
“Menyurati Direjen Perkeretaapian itu saya setuju. Tapi saya akan lebih setuju kalau pemda menggunakan anggaran multi years atau tahun jamak untuk solusi atas persoalan ini. Karena supaya masyarakat tidak terlalu lama menunggu solusi kongkritnya, agar aktivitas perekonomian masyarakat kembali normal,” ujar Jimmy.
Baca Juga:Disdikpora Larang Sekolah Jual Buku dan LKSPekan Raya Desa Tanjungsari Barat, (SIGAP) Siap Gerak Pembangunan
Secara aturan, lanjut Jimmy, anggaran tahun jamak boleh dilakukan untuk kebijakan pembangunan yang sekiranya tidak cukup menghabiskan dalam satu tahun anggaran, tetapi berbasis kebutuhan pembangunan yang sifatnya mendesak.
“Kalau solusinya hanya sekedar mengirim surat ke Dirjen Perkeretapian, saya perkirakan solusinya akan lama dan itu solusi jangka pendek. Makanya saya ajukan anggaran tahun jamak, karena ini juga bisa jadi solusi jangka panjang,” katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Karawang sendiri tidak mungkin bisa menyalahkan PT. KAI Daop 1 Jakarta. Karena penutupan perlintasan KA Warung Bambu demi kepentingan keselamatan dan kemanusiaan.
“Tapi nanti kalau solusi anggaran tahun jamak ini jadi, saya kira semuanya bisa tersenyum. Pemda tersenyum, masyarakat tersenyum dan insya Allah PT KAI juga ikut tersenyum. Intinya kita ingin cari solusi terbaik untuk semuanya,” katanya.
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Karawang terpilih, Toto Suripto meminta PT KAI membuka pintu perlintasan kampung Gorowong, Desa Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur. Pasalnya, itu merupakan jalan umun bagi masyarakat.
“Jika dalam waktu satu minggu tidak ada jawaban untuk membuka akses perlinatasan kereta itu, akan saya bongkar bersama masyarakat disana,” ujar Toto.
Mantan Ketua DPRD itu menyatakan jika penutupan perlintasan kereta itu bukan solusi akhir. Sebab jalan itu merupakan jalan umum masyarakat. “Jalan itu kan jalan umum. Kalau ditutup kegiatan ekonomi masyarakat bakal terganggu donk. Sebab mereka mau jalan kemana lagi?,” tanya Toto.