KARAWANG-Rifki (9) seorang bocah asal Karawang terkena anak panah di perutnya. Lukanya tergolong serius, sebab anak panah tembus hingga pinggang bocah kelas 3 SD itu.
Akibatnya, ia harus dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mengeluarkan anak panah dari tubuhnya. Saat ini, Rifki masih terbaring lemas di RSCM. Anak panah yang menembus perutnya telah berhasil dikeluarkan. Anak panah itu mengoyak usus Rifki.
“Dokter menemukan 12 luka di usus cucu saya. Sebagian ada yang dijahit dan terpaksa dipotong,” kata Supardi Nugraha, kakek Rifki, Senin (2/9).
Baca Juga:Hadapi Pilkada, Bawaslu Butuh Kantor BaruACT Distribusikan 10 Tangki Air Bersih
Supardi menuturkan, keluarga sangat menyayangkan insiden tersebut. Sebab, latihan panah dilakukan di lapangan sepakbola yang selalu dipenuhi warga. “Cucu saya sering main bola dan mencari kadal di situ,” tutur dia.
Sementara itu, Kapolres Karawang, AKBP Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut. Seingga, belum bisa membuka identitas pelaku. “Terkait insiden ini, kami sudah memeriksa 4 orang yang sedang berlatih panah dan dua warga,” kata Kapolres Nuredy kepada wartawan di Mapolres Karawang, Senin (2/9).
Nuredy menuturkan, belum ada tersangka dalam insiden tersebut. Sementara ini, kata Nuredy, status 4 orang berlatih panah masih sebagai saksi. “Kita masih mengumpulkan alat bukti. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” tutur Nuredy.
Ia menuturkan, peristiwa itu terjadi di Lapangan milik keluarga Moksen Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, pada Minggu (1/9/2019) sekitar pukul 16.30 WIB. “Berdasarkan pemeriksaan awal, kita tidak menemukan niat pelaku untuk mencederai korban,” ungkap Nuredy.
Muhammad Gunawan (67) ketua RT05 RW11 Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat menuturkan, sejumlah atlet olahraga panah kerap berlatih di Lapangan Moksen hampir setiap hari. Meski begitu, kata Gunawan, tak ada pengaman atau penghalang di belakang target.
“Tak ada penghalang di belakang target sasaran panah. Di belakang sasaran, masih lapangan kosong,” kata kata Gunawan saat ditemui di rumahnya yang terletak persis di pinggir Lapangan Moksen, Senin (2/9).
Setiap ada latian panah, kerap terdengar suara anak panah yang menancap sasaran. Kalau sudah begitu, Gunawan pasti melarang cucunya untuk keluar rumah.