SUBANG-Masyarakat Kalijati Kabupaten Subang mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kg. Kelangkaan itu membuat masyarakat resah lantaran gas menjadi kebutuhan utama.
Pantauan Pasundan Ekspres sejak senin pagi (2/9) kemarin, beberapa masyarakat lalu lalang melintas sekitar pasar Kalijati membawa beberapa tabung gas LPG 3 kg atau lebih akrab dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama gas melon.
Pak Samen, salah satu warga Kalijati mengaku sulit mendapati gas melon sejak dua minggu lalu. Bahkan, ia mengaku bisa mendapati gas melon harus jauh hingga Subang kota atau sekalipun ada harganya jauh melambung tinggi sampai 27.000 per tabung.
Baca Juga:Kapolres: Polwan Makin Dewasa BerpikirSDN Kalapa Kembar Ingin Tingkatkan Prestasi Siswa, Membangun Kekompakan Rekan Sejawat
“Gak tau nih sejak dua minggu lalu sulit mau cari gas, saya nyari bisa sampe ke Subang, biasanya tidak pernah sesulit ini mencari gas melon, tapi sekarang betul-betul langka, sekalipun ada harganya bisa sampai 27 ribu per tabung,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres.
Kelangkaan gas melon tersebut jelas membuat masyarakat resah, sebagai kebutuhan utama, kehadiran gas melon sudah menjadi bahan bakar utama untuk masyarakat Kalijati memenuhi aktivitas dapur sehari-hari. Kelangkaan tersebut terpaksa membuat Juhadi warga masyarakat Kalijati yang lain membuat tungku api kayu bakar untuk memasak sehari-hari.
“Bikin repot langkanya gas melon ini, saya aja terpaksa bikin hawu (tungku api kayu bakar) untuk istri masak sehari-hari, sebab sudah beberapa minggu ini susah cari gas, dimana-mana kosong, heran saya juga,” ungkap Juhadi.
Sementara ini belum ada keterangan dari pihak berwenang terkait kelangkaan gas melon di wilayah Kalijati, Juhadi juga pada kesempatan tersebut mempertanyakan, apakah kelangkaan gas melon juga terjadi di daerah lain selain Kecamatan Kalijati.
Juhadi pun berharap agar pemerintah maupun pihak terkait lainnya bisa segera menyelesaikan persoalan kelangkaan gas melon yang menyulitkan masyarakat tersebut.
“Di wilayah lain sama gak yah, sulit juga dapat gas melon? Saya berharap semoga bisa menjadi perhatian pemerintah maupun pihak lainnya yang terkait dengan keberadaan gas melon yang langka ini. Semoga bisa segera diatasi, kemudian harganya juga dipastikan sebab, kalau ada gas melon, selain harganya mahal, juga suka tidak sama antara warung satu dengan warung penjual gas yang lainnya,” pungkas Juhadi. (idr/sep)