“Kedua sopir ini sebelum kecelakan terjadi saling berkomunikasi via hand phone. SB sempat meminta DH dan mengingatkan untuk menepi karena mengeluhkan remnya blong. SB sendiri menelpon DH usai truk yang dikemudikannya disalip DH,” ceritanya.
Irjen Pol Rudy juga menjelaskan, DH sendiri meninggal dunia setelah truk yang dikemudikannya terguling. Jeda beberapa saat truk DH sampai ke lokasi kecelakaan dan melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian menabrak beberapa kendaraan yang berhenti ditengah ruas tol bebas hambatan tak jauh dari truk DG terguling.
“Truk SB ini lah yang kemudian menabrak beberapa kendaraan lalu terbakar dan mengakibatkan korban korban meninggal dan luka luka susulan setelah DH sopir truk meninggal saat truknya terguling,” ujarnya.
Baca Juga:Protes Pungutan Outing Class, Siswa SMP Demo KepsekBPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan TJSL
Lebih lanjut Kapolda akan mencari tau dan mengecek kondisi unit truk termasuk perusahaan truk pengangkut tanah merah. Dimana penyebab tidak berfungsinya rem diduga akibat muatan truk berlebih.
“Kami masih menyelidiki semua. Untuk SB sendiri kami sudah amankan di Mapolres Purwakarta. Kami juga sudah melakukan tes urin kepada SB. Kami meminta masyarakat untuk bersabar dan untuk warga korban atau masyarakat agar mendatangi Posko Pengaduan yang kami dirikan di Mapolres Purwakarta, jika ingin mencari keterangan,” tutupnya.
Sopir Dump Truck Jalani Tes Urine
Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta melakukan tes urine terhadap pengemudi dump truk yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91 pada Senin (2/9).
Sopir berinisial SB (40), terlihat masih syok pasca-kejadian yang telah menyebabkan 8 orang meninggal dan puluhan orang mengalami luka-luka.
Menurut Kapolres Purwakarta AKBP Matrius melalui Perwira Urusan Humas, Ipda Tini Yutini menyebutkan, petugas Satres Narkoba Polres Purwakarta melakukan pemeriksaan urine terhadap pengemudi mobil dump truck itu.
Pemeriksaan tersebut merupakan standar pemeriksaan untuk mengatahui apakah sopir terpengaruh narkoba atau tidak. “Jika dia terpengaruh narkoba atau alkohol pasti tidak konsentrasi. Apakah itu termasuk penyebabnya. Makanya kita cek,” kata Tini, saat ditemui di Mapolres Purwakarta, Selasa (3/9).
Pengecekan urine ini, tambah dia, dilakukan jajaran Satres Narkoba Polres Purwakarta oleh Bripka Asep Harman dan Bripka Firmansyah yang dipimpin langsung Kaur Bin Ops (KBO) Iptu Rudianto.