“Tidak mudah. Dengan kondisi Golkar sekarang. Kami harus kerja keras meningkatkan perolehan suara,” kata Elita dalam sebuah kesempatan.
Kondisi sulit juga dihadapi Elita saat Pilkada Subang. Sebab harus memperjuangkan pasangan yang pincang, Imas-Sutarno. Menjelang pemilihan Imas sudah ditahan KPK. Sudah tidak bisa diganti, karena sudah masuk tahapan Pilkada.
Meski kalah di Pilkada, Elita dinilai menang di Pileg. Sebab berhasil menambah 2 kursi. Dari sebelumnya Golkar hanya memiliki 7 kursi, kini menjadi 9 kursi. Ia pun diganjar penghargaan oleh Dedi Mulyadi. Sebagai pimpinan partai yang patut dicontoh.
Baca Juga:Buntut Penyerangan Suporter di GBK, Menpora Malaysia Protes Pemerintah IndonesiaPemberangkatan TKI Ilegal Digagalkan, Disnakertrans Antisipasi Penyelundupan Manusia
Kepemimpinan Elita di Golkar dinilai berhasil membangkitkan lagi semangat pengurus dan kader Golkar Subang. Sekretaris DPD Golkar Subang Dadang menilai, Elita berhasil mengembalikan kejayaan Golkar Subang. Meski belum sepenuhnya.
“Saya merasakan kejayaan Golkar bangkit lagi. Saya sudah puluhan tahun di Golkar. Merasakan dari masa ke masa. Bunda (Elita) bisa membangkitkan lagi Golkar,” kata Dadang.
Kepemimpinan Elita di lembaga pemerintahan pun meninggalkan kesan baik. Dia dinilai mampu memerankan diri sebagai pemimpin yang berani membela bawahannya.
“Memang kami merasakan, Bunda (Elita) berani membela kita sebagai anak buahnya. Apa yang menjadi hak kita betul-betul beliau perjuangkan. Memang pemimpin harus begitu,” ujar seorang staf di Dinas Kesehatan yang enggan namanya disebutkan.
Selain memimpin BPMP, Elita juga pernah menjadi Plt Kepala Dinas Kesehatan menggantikan dr. Budi Subiantoro.
Apakah sudah sejak awal berniat menjadi politisi? Elita menyatakan awalnya tidak berniat. Hanya dalam perjalanan berkarir sebagai ASN, Elita menilai banyak hal yang harus diubah dari sisi kebijakan. Terutama kebijakan politik. Maka ia pun mantap terjun ke politik.
Tak hanya pujian, banyak pandangan miring atas kemenangan Elita membesarkan Golkar. Elita dinilai menang karena memiliki modal kapital yang besar. Tapi kata Elita, uang bukan segalanya dalam politik.
Baca Juga:Setelah Abdul Karim, Disnaker Kabupaten Purwakarta Urus Kepulangan TutiTingkatkan Ekonomi, Gula Semut Cipetir jadi Kebanggaan Desa Kawungluwuk
“Modal saya selalu berusaha tidak berburuk sangka kepada orang lain. Karena kita tidak tahu kelak orang itu menjadi apa. Kita harus terus berbuat baik kepada siapa saja,” katanya.
Ia mengungkapkan, dalam setiap kesempatan, dirinya terus berupaya membantu pesantren dan menyantuni anak yatim dan membantu siapa saja yang kesulitan sebagai bentuk bersyukur dan bersedekah.