Oleh: Achmad Soheh
Karyawan Swasta
Terkenal sebagai daerah dengan potensi ekonomi kreatif-nya terbesar di Indonesia. Itulah Jawa Barat, yang berdasarkan data statistik dari Badan Ekonomi Kreatif 2016, Jawa Barat berhasil menyumbangkan 11,81% untuk Produk Domestik Regional Bruto Nasional.
Kondisi itu masih di dukung dengan masuknya Jawa Barat sebagai urutan pertama dari 10 propinsi penyumbang ekspor ekonomi kreatif nasional yang berjumlah 31,96% dari total angka Rp922,59 triliun tahun 2016. Dimana dari angka tersebut, terdapat 3 sub sektor bisnis yang menjadi unggulan yaitu : kuliner, fesyen dan kerajinan.
Wujud dari komitmen pemerintah dalam mendukung ekonomi kreatif terlihat dari program kerja yang saat ini tengah di jalankan yaitu pembentukan Pusat Ekonomi Kreatif ( creative hub). Ke depan sentra ekonomi kreatif ini akan tersebar di 27 Kabupaten/ Kota se Propinsi Jawa Barat. Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat terpilih Emil Salim,” Jawa Barat saat ini menjadi satu-satunya Propinsi di Indonesia yang memiliki Perda Ekonomi Kreatif.” Sehingga untuk mewujudkan kondisi itulah, seperti yang di jelaskan di atas, ke depan akan di bangun creative hub di 27 Kabupaten/ Kota di Propinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Ridwan Kamil Harap Fantastic 30 Berkontribusi Tingkatkan Kepariwisataan JabarWagub Jabar Imbau Netizen untuk Tabayyun demi Internet Sehat
Jika Jawa Barat adalah propinsi dengan bisnis ekonomi kreatif-nya yang cukup besar. Maka hal itu menjadi dukungan tersendiri bagi Indonesia. Mengingat sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia sedang mengembangkan bisnis ekonomi kreatif hingga menjadi salah satu andalan industri secara nasional. Tercatat, dari beberapa tahun terakhir selalu ada peningkatan angka ekonomi kreatif secara nasional. Dari mulai tahun 2016 (Rp922,59 triliun). Hingga di tahun 2018 yang meningkat sebesar 19,45% menjadi Rp1.102 triliun. Peningkatan angka tersebut di perkuat dengan pernyataan yang diberikan oleh Triwawan Munaf, Kepala Badan Kreatif Nasional (Bekraf).
Menurut Triawan setidaknya dari keseluruhan sektor yang masuk dalam ekonomi kreatif. Setidaknya dari 3 sektor yang di jelaskan diatas sebagai penyumbang terbesar adalah ; Industri kuliner (41,69%), Industri Fesyen (18,15%) dan Industri Kriya (15,70%). Sedangkan untuk sub sektor yang memiliki pertumbuhan dari beberapa sektor yang ada seperti : TV& Radio (10,33%), Film-Animasi & Video ( 10,09%) serta Seni pertunjukan (9,54%), “ jelas Triawan Munaf.