Apa yang terjadi dalam bisnis industri kreatif nasional saat ini adalah tepat. Mengingat saat ini jika di kaitkan dengan kondisi demografi dan bisnis ekonomi kreatif. Maka peran aktif yang mendominasi bisnis tersebut adalah para generasi millennial. Dimana secara persentase kondisi mereka adalah sebagai berikut : Untuk angkatan kerja saja jumlahnya ( Generasi millennial : 62.570.920 pekerja ( 17,96%). ( Generasi X : 69.003.270 pekerja (43,03%) dan ( Generasi baby boomers : 28.795.610 pekerja ( 39,02%). Sedangkan jumlah generasi millennial sendiri berada di angka 90 juta jiwa.
Dengan melihat kondisi tersebut, wajar jika sejak tahun 2016 – 2019 Industri kreatif Indonesia selalu menjadi salah satu kontribusi terbaik untuk ekonomi nasional Indonesia. Karena dampak dari peningkatan tersebut memang bisa di rasakan dari sektor industrinya sendiri. Hal itu jelas berdampak pada peningkatan sektor pendukung lainnya seperti : industri cenderamata, garmen, serta bisnis kuliner.
Hingga saat ini berdasarkan data yang ada di sektor Industri Kreatif Indonesia setidaknya ada sekitar 16 sektor bisnis yaitu : seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi games, arsitektur, desain grafis, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya dan tentunya sub sektor kuliner. Maka ke depan, dengan semakin produktif-nya jumlah generasi millennial maka bisa di pastikan jumlah pendapatan secara industrinya sendiri akan semakin besar.
Baca Juga:Ridwan Kamil Harap Fantastic 30 Berkontribusi Tingkatkan Kepariwisataan JabarWagub Jabar Imbau Netizen untuk Tabayyun demi Internet Sehat
Begitu pula ketika saat ini Indonesia berada dalam Era Industri 4.0. Maka industri kreatif sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan dan pertumbuhan industri kreatif secara ekonomi. Bisa dikatakan, dari 16 sub sektor yang ada, minimal 3 sub sektor yang pertumbuhannya paling tinggi adalah : Bidang Teknologi Informasi ( 8,81%), Bidang Periklanan ( 8,05%) dan Bidang Arsitektur ( 7,53%).
Ini menjadi menarik, karena memang dengan mulai masuknya industri Indonesia dalam Era Industri 4.0. Maka wajar, sub sektor Teknologi Informasi menjadi sektor yang paling dominan dalam industri kreatif. Karena bisa di katakan semua sektor industri sudah mesti mengaplikasikan bisnisnya dengan teknologi informasi agar bisnisnya bisa berkembang dengan lebih baik.
Sehingga bisa di katakan, semakin tingginya kebutuhan industri akan penggunaan teknologi informasi, maka kontribusi sub sektor teknologi informasi dalam industri kreatif semakin meningkat. Hal itu sejalan dengan perkembangan yang terjadi menurut data terkini dari BPS ( Biro Pusat Statistik ). Tahun 2014 ( Rp784,82 triliun) naik menjadi Rp852,24 (2015) atau naik 8,6%. Hingga mencapai di tahun 2019 angkanya akan meningkat sebesar 12% dengan kontribusi terbesar dari sektor teknologi informasi karena hal itu berdampak dari jumlah pengguna internet yang ada di Indonesia pada tahun 2019 yang sudah mencapai 51,86% dari total jumlah penduduk Indonesia.