Aromanya Khas Alami tanpa Bahan Kimia
Berawal dari budaya rakyat desa yang memproduksi gula aren, BUMDes Kawungluwuk membina beberapa masyarakat untuk memfasilitasi produksi gula tersebut. Hingga akhirnya menghasilkan produk Gula Semut Cipetir.
LAPORAN: INDRAWAN, Tanjungsiang
Hasil produksi masyarakat Desa Kawungluwuk, dipasarkan BUMDes di berbagai pameran produk. Menurut Asep Suhendi selaku TPID Desa Kawungluwuk, produksi Gula Semut Cipetir ini sepenuhnya diinisiasi dan diproduksi secara homemade oleh masyarakat. Dia bersama TPID lainnya hanya tinggal berusaha bagaimana mengemas, agar memiliki daya jual yang bagus saja.
“Sepenuhnya ini dari masyarakat. Mereka produksi rumahan, karena memang sudah menjadi semacam kebiasan. Kami dari TPID tinggal membina saja melalui BUMDes, agar hasil produksinya ini, bisa berkembang pasarnya,” jelas Asep yang juga ikut andil mengembangkan produksi Gula Semut Cipetir.
Dia juga memaparkan tentang produk Gula Semut Cipetir itu sendiri, yang berasal dari gula merah kawung (aren). Kemudian dibuat serbuk dan memiliki rasa juga aroma yang khas yang berasal dari bahan pembuatannya, yaitu Nira.
Baca Juga:Keterlambatan Pembangunan Gedung Fasilkom Unsika DipertanyakanKarya S Zakariya Comeback, Bawa Aspirasi Masyarakat Nelayan
Selain tidak mengandung bahan kimia, seperti pewarna atau pengawet makanan, menurut Asep gula semut Cipetir ini juga menghasilkan olahan makanan yang berbau khas, jika digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan olahan makanan tersebut.
“Gula Semut Cipetir ini tidak mengandung bahan kimia, karena semua bahan pembuatannya berasal dari tumbuhan yang ditanam oleh masyarakat. Selain itu juga jika dijadikan bahan campuran makanan seperti pembuatan kue, atau campuran bahan minuman. Itu akan menghasilkan aroma yang khas,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan beberapa kandungan atau manfaat dari Gula Semut Cipetir, yang menurutnya lebih sehat jika dibandingkan dengan gula tebu atau gula putih. Gula Semut Cipetir, memiliki indek glikemik dan kalori yang jauh lebih rendah, dan mengandung banyak mineral vitamin, dan nutrisi lainnya.
Selain itu, penggunaannya jauh lebih praktis, sebab memiliki kadar air yang rendah. Pada kesempatan tersebut Asep berharap, Gula Semut Cipetir menjadi prodak unggulan di Kecamatan Tanjungsiang, maupun Kabupaten Subang, bahkan Jawa barat. Gula Semut Cipetir bisa meningkatkan ekonomi desa dan menjadi kebanggaan untuk masyarakat setempat.