JAKARTA-PB Djarum resmi mundur dari pembinaan atlet bulutangkis, hal tersebut diduga lantaran tudingan KPAI terhadap PB Djarum yang dianggap telah mengeksploitasi anak untuk kepentingan iklan dan promosi prodak roko, melalui beasiswa bulutangkis yang diselenggarakan PB Djarum.
Keputusan tersebut jelas disayangkan oleh banyak pihak dijagat maya, bahkan KPAI yang dianggap sebagai penyebab dari mundurnya PB Djarum dalam upaya pembinaan para atlet muda bulu tangkis, jadi sasaran kemarahan warganet di sosial media twitter, hingga menempati trending no 1 saat ini.
Mohammad Ilham jurnalis olahraga senior, menuliskan cuitannya yang ditujukan pada KPAI bahwa sikap KPAI dianggap telah mengubur harapan para anak bangsa untuk menjadi atlet bulu tangkis.
Baca Juga:Keren, Tridjaya Motor Bagikan 23 Unit MotorBejat! Pegawai BUMN Kepergok Istri saat Gagahi Anak Tirinya
“Selamat, hari ini kemenangan kalian
@KPAI_official dan @lenteraanak_. Dan kekalahan begitu banyak bakat bulu tangkis masa depan. Ada banyak anak di luar sana yg perlu kalian lindungi dari eksploitasi. Kalian memilih jalan ini. Sungguh bangga negeri ini,” tulisnya.
Founder tularin.com Zulfikar Akbar, juga menyatakan hal yang sama melalui cuitannya, dia menilai bahwa KPAI belum bisa mendatangkan banyak manfaat kehadirannya sebagai suatu lembaga perlindungan anak, malah sudah memutus harapan anak-anak.
“Sementara @KPAI_official sendiri sejauh ini blm punya banyak manfaat untuk anak-anak Indonesia. Bagaimana anak-anak miskin tidak terlantar, tidak hidup di jalanan, tidak dieksploitasi untuk mengemis, tak terlihat hasilnya. @PBDjarum sudah mengangkat hidup dan harapan banyak anak,” tulisnya.
Diantara banyak cuitan, banyak warganet yang meramalkan bahwa pembinaan atlet bulutangkis akan semakin buruk jika ditinggalkan PB Djarum, sama halnya seperti pembinaan atlet tenis meja saat ditinggalkan gudang garam.
Bahkan beberapa di antara warganet juga kehilangan kepercayaan juga harapan jika pembinaan atlet dilakukan oleh pemerintah, yang kerap sekali berkilah dengan alasan kekurangan dana.(idr/man)