CIHAMPELAS-Hingga Juli 2019, sebanyak 379 orang ditemukan terkena kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Diantaranya 218 orang terkena HIV dan 161 orang terinfeksi AIDS.
Pengelola Program HIV pada Komisioner Penanggulangan AIDS (KPA) KBB, Anzhar Ismail mengatakan penemuan kasus dari tahun ketahun menunjukan peningkatan. Penularan kasus HIV terbanyak berdasarkan kelompok resiko, yakni pada pengguna Jarum Suntik 9% (turun 2-3 %) dan Heteroseksual 53% (naik 2-3 %). Sementara, kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga 14 %, dengan penemuan kasus baru rata-rata 50 orang per tahun.
“Jika berdasarkan kelompok usia penularan banyak terjadi pada kelompok umur 21 – 29 th (52 %). Peningkatan jumlah penemuan kasus di komuitas LSL ( Laki Seks Laki). Status Epidemi HIV di Bandung Barat termasuk pada wilayah dengan epidemi terkonsentrasi artinya masih banyak ditemukan di populasi kunci,” kata Anzar saat dihubungi Pasundan Ekspres, kemarin.
Baca Juga:PKS-Demokrat Lepas Kursi Pimpinan DPRDWarga Tolak Lukman Menjabat Pjs Kades Bobos
Dia menyebut Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu kota pelajar yang menjadi wilayah pusat pendidikan baik dasar maupun menengah. Sehingga, jumlah remaja di Bandung Barat cukup berpotensi untuk terjadinya penularan HIV dan AIDS.
“Pergaulan bebas pada remaja dapat mempermudah terjadinya penyakit menular seksual seperti HIV dan AIDS. Tidak semua remaja mengerti tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas. Informasi yang di dapat remaja biasanya melalui teman, internet ataupun media cetak yang biasanya kurang akurat,” ungkapnya.
Anzhar menjelaskan remaja usia 12-19 tahun adalah masa dimana mulai timbulnya rasa tertarik pada lawan jenis dan minat terhadap segala hal yang berhubungan dengan seks. Pada masa remaja ditandai dengan rasa ingin tahu yang kuat tentang informasi yang dapat berkembang ke arah tingkah laku seksual yang sebenarnya.
“HIV dan AIDS bisa dicegah dengan cara memberi pengetahuan dasar pada remaja tentang penyakit menular seksual HIV dan AIDS. Karena informasi yang salah dapat menjerumuskan remaja ke pergaulan bebas atau ke hal lain yang dapat mengarah terhadap penularan penyakit menular tersebut. Sehingga, pengetahuan dasar tentang HIV dan AIDS bisa membantu agar memahami dan menyadari seberapa berbahayanya HIV AID, sehingga remaja bisa memiliki sikap dan perilaku yang sehat untuk menghindarinya,” ungkapnya.