KARAWANG-Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, mengandalkan bantuan pemerintah pusat untuk memperbaiki saluran irigasi tersier yang mengalami kerusakan.
“Saat ini saluran irigasi tersier yang berfungsi mengairi areal sawah banyak yang rusak, umumnya mengalami pendangkalan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi.
Ia mengatakan, pendangkalan pada saluran irigasi tertier cukup berdampak saat musim kemarau. Petani sulit mendapatkan air untuk mengairi areal sawahnya, karena tidak mencukupinya pasokan air saluran irigasi.
Baca Juga:Harga Tomat Anjlok, Petani MerugiNita Delima Lulus dengan Sangat Memuaskan
Menurutnya, sudah waktunya saluran irigasi tersier di wilayah Karawang direvitalisasi, karena banyak yang mengalaminya pendangkalan.
Tapi Pemkab Karawang tidak memiliki cukup anggaran untuk melakukan revitalisasi saluran irigasi tersier tersebut. Sehingga harus mengandalkan bantuan pemerintah pusat.
Sementara itu dari catatan Serikat Tani Karawang (Setakar) menyebutkan saat ini ribuan hektare areal persawahan di wilayah Karawang utara mengalami gagal tanam pada musim kemarau tahun ini.
“Air dari saluran irigasi tidak bisa mengalir ke wilayah Pakisjaya dan sekitarnya, padahal di daerah itu sudah masuk jadwal tanam,” kata Setakar, Deden Sofian.
Jadwal tanam padi di daerah sekitar Pakisjaya pada musim gadu seharusnya sudah dimulai pada akhir Juni 2019. Tapi hingga kini masih ada ribuan hektare sawah yang belum tanam.
Di wilayah utara Karawang atau di Pakisjaya, areal persawahan yang sudah ditanami padi hanya sekitar 600 hektare. Sedangkan sekitar 1.300 hektare lainnya belum ditanami padi karena petani kesulitan air untuk mengairi areal sawahnya.
Kondisi itu terjadi akibat minimnya air yang mengalir di saluran irigasi menuju wilayah Pakisjaya yang merupakan golongan air lima. (use/ded)