KARAWANG-Sulitnya mencari pekerjaan ditengah ribuan perusahaan di Karawang, membuat ribuan warga yang tergabung dalam Solidaritas Pengangguran Pribumi Karawang (SPPK) melakukan aksi pengumpulan 1000 lamaran kerja yang rencananya bakal diberikan kepada Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana pada saat perayaan HUT Karawang yang ke-386.
Ketua SPPK, Aji mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan 1000 lamaran kerja dari warga Karawang yang sampai saat ini belum mendapatkan perkerjaan. Sebab jumlah perusahaan di Karawang ribuan tapi masih jumlah warga yang menganggur masih banyak. “Parade pengumpulan 1000 lamaran kerja ini, nantinya kalau sudah terkumpul bakal diberikan kepada bupati dan meminta bupati mencarikan kerja untuk warganya,” ujarnya, Selasa (10/9).
Menurut Aji, pemimpin Karawang saat ini seolah tutup mata dengan persoalan pengangguran yang setiap harinya diteriakan masyarakat lewat media sosial.
Baca Juga:Lagi, Kecelakaan di Km 91 Tol Cipularang Libatkan 5 KendaraanTruk Boks Terguling di Tanjakan Emen, Seorang Penumpang Tewas
“Masyarakat Karawang yang hari ini menjadi pengangguran akan ikut parade dengan baju layaknya seseorang yang sedang mencari pekerjaan atau sebagai pelamar kerja dengan mengenakan baju putih celana hitam dengan membawa map cokelat,” katanya.
Ia mengatakan, parade penganguran dengan menyerahkan lamaran pekerjaan ke Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana di panggung kehormatan HUT Karawang ke 386 tahun ini merupakan bentuk kritikan, karena masih banyak putera-puteri daerah yang sulit mencari kerja.
“Permintaan kami sederhana, hanya ingin bekerja di Karawang. Sebab jumlah perusahaan di Karawang kan ribuan,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang penggagas parade pengumpulan 1000 lamaran kerja, Ketua LSM Lodaya, Nace Permana menyebut, jika aksi yang dilakukan oleh SPPK merupakan kekecewaan masyarakat pada para pemimpinnya yang tak bisa memfasilitasi warganya untuk bisa bekerja di daerahnya sendiri.
Bahkan, lanjut Nace, jika kinejra Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Karawang tidak maksimal dalam menyalurkan para tenaga kerja asli Karawang ke perusahaan-perusahaan di kawasan industri.
Sehingga ditegaskan Nace, peranan BLK Karawang ini terkesan hanya melahirkan penganguran profesional asal Karawang. Terlebih, hanya kemasannya saja BLK, namun tidak mampu mengentaskan masalah penganguran.
“BLK itu hanya meningkatkan pengangguran yang berpengetahuan, sementara kalau sudah BLK-nya ada kemudian dilatih, setelah dilatih tidak disalurkan, sama saja menjadi pengangguran profesional,” sindir Nace.(use/ded)