Diyakini Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat
NGAMPRAH-Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna manargetkan objek wisata Curug Malela di Kecamatan Rongga, menjadi kawasan destinasi wisata bertaraf nasional bahkan internasional pada 2021 mendatang. Pasalnya, Curug Malela merupakan salah satu ikon wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ada diwilayah selatan.
Menurutnya, sejalan dengan program unggulan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, salah satunya meningkatkan kawasan wisata. Sehingga dengan adanya sebuah tempat wisata di suatu daerah, diyakini akan berdampak pula terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar.
“Nantinya, masyarakat sekitar pun akan didorong sebagai pelaku, dalam hal optimalisasi potensi ekonomi di bidang pariwisata. Tentunya, sejumlah objek wisata yang berpotensi kita benahi supaya wisatawan semakin tertarik datang,” kata Aa Umbara di Ngamprah, Rabu (11/9).
Baca Juga:Pengadilan Agama: Angka Perceraian TinggiBPR Syariah Diambang Likuidasi
Saat ini, kata dia, penataan di Curug Malela sudah mulai dilakukan dan ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan plasa pada, Selasa (10/9) kemarin. Penataan tersebut mencakup pembangunan plasa berbentuk lingkaran berdiameter 15 meter, selter berukuran 4×4 meter sebanyak 8 unit dengan jarak masing-masing 50 meter, akses pedestrian 120 meter, anjungan selfi berukuran 2×4 meter, penataan taman, toilet, dan jembatan sepanjang 3 meter menghubungkan plasa ke anjungan selfie.
“Ini anggaran dari Pemprov Jawa Barat. Peletakan batu pertama pembangunan plasa di Curug Maalela ini, menjadi momentum penataan seluruh objek wisata yang akan dikembangkan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat,” ungkapnya.
Nantinya, kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat itu, akan ada lima sampai enam objek wisata baru di wilayah selatan, yang akan dibuka. Sehingga, wisatawan yang datang tidak hanya tertuju ke Curug Malela saja, melainkan ada juga paket wisata lain yang bisa dikunjungi.
“Nanti pada 2020 akses jalan ke Curug Malela dari mulai Saguling, akan dibuka lebar. Sehingga dari Padalarang hanya memakan waktu sekitar satu jam. Kalau sebelumnya bisa sampai dua jam lebih,” ujarnya.
Aa berharap dengan banyaknya objek wisata baru yang menonjolkan keindahan alamnya, pengunjung akan semakin meningkat dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Peletakan batu pertama pembangunan plasa ini jadi momentum penataan seluruh objek wisata yang akan dikembangkan di selatan. Ini sejalan dengan tekad Jawa Barat untuk menjadi Provinsi Pariwisata dan jargon KBB, Sagala Aya Sagala Boga,” pungkasnya. (sep)