Jabar sendiri menjadi provinsi dengan jumlah kebencaan tertinggi di Indonesia. Setiap tahun ada 1.200-1.500 laporan kebencanaan di Jabar. Mayoritas adalah bencana hidrologis seperti longsor, luapan air sungai yang mengakibatkan banjir, dan lainnya.
“Kita harus jadi masyarakat yang adaptif, masyarakat yang hari esok lebih baik dari hari ini. Caranya dimulai dari niat. Saya apresiasi orang-orang hebat ini (peserta seminar) yang mewakili unitnya,” katanya.
Kepala Pelatih dan Fasilitator EWC Scheirman Cruz menjelaskan, dalam pelatihan, para peserta diajak untuk memikirkan rencana strategis penanganan kebencanaan di Jabar hingga 2040. “Bagaimana penanganan bencana untuk masa depan bisa direncanakan dari sekarang,” ucap Shceirman.
Baca Juga:Hasil Penelitian Akademisi Dibutuhkan untuk Mendorong Pembangunan JabarGedung De Majestic Jadi Pusat Seni dan Budaya Jabar
“Dan di sini para pesera akan memamparkan bagaimana model atau strategi penanganan bencana Jawa Barat di masa depan tepatnya di tahun 2040, yang akan bisa menjadi peta jalan bagi Jawa Barat,” tambahnya.
Pelatihan berlangsung selama lima hari, yakni dari 8-12 September 2019. Para peserta berasal dari pemangku kepentingan kebencanaan dari 27 kabupaten/kota, serta beberapa pegawai BPSDM Jabar.
Ada berbagai konsep gagasan yang disajikan para peserta. Berbagai konsep ide yang muncul dari para peserta pun mendapat apresiasi dari Emil sebagai pemikiran yang sangat baik. Seperti konsep Jabar Tangguh Bencana 2040. Konsep ini menggunakan pendekatan ide, natural, sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan dukungan teknologi.
Sementara konsep lain yakni menekankan pendekatan sinergi program dengan aturan yang logis. Artinya, pembangunan konsep penanganan kebencanaan harus berbasis ilmiah atau kajian.
Ada pula konsep penanganan bencana berbasis pada regulasi atau aturan yang menjadi kebijakan pemerintah. Konsep ini mengharuskan adanya penguatan kelembagaan, di mana kolaborasi antara pemerintah dengan akademisi, serta dunia pariwisata terintegrasi dengan baik. Konsep ini berbasis aplikasi yang menyajikan data center seputar kebencanaan hingga peringatan kebencanaan yang mudak diakses oleh masyarakat. (HUMAS JABAR)