CIPEUNDEUY – Resah dengan keberadaan kelompok lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT) di kalangan buruh pabrik, pagi ini, Jumat (13/9), warga Wantilan mendatangi beberapa pabrik yang lokasinya di Wantilan. Mereka memasang spanduk pernyataan penolakan terhadap LGBT yang dianggap telah meresahkan warga Wantilan.
Warga yang terdiri dari organisasi pemuda, ormas islam, dan Pemdes Wantilan itu membawa beberapa spanduk untuk dipasang di setiap gerbang utama pabrik, ditujukan sebagai pengingat untuk para buruh pabrik agar tidak terjerumus LGBT.
Ustadz Dede Ahmad, tokoh masyarakat di Wantilan sekaligus juga tokoh Laskar Pembela Islam Wantilan mengungkapkan, keberadaan LGBT di Wantilan sudah betul-betul meresahkan.
Baca Juga:Parpol dapat Bantuan Keuangan, APBD Anggarkan Rp1.500 per SuaraGrand Livina Terbakar di KM 101
“Tidak hanya sepasang dua pasang, sudah banyak kami temukan di setiap pabrik. Ini betul-betul meresahkan. Gerakan ini juga merupakan gerakan penolakan masyarakat yang mengharapkan desa Wantilan bersih dari LGBT. Alhamdulilah didukung penuh oleh Pemdes Wantilan, Babinsa, dan Bhabinkantibmas,” pungkasnya. (idr/man)