NGAMPRAH-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat akan meluncurkan program baru di usianya yang ke 1 tahun kepemimpinan Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (AKUR) yang akan jatuh pada 20 September 2019 mendatang. Program itu yakni Camping Bupati Sadulur (Sabadusun jeung Lembur) yang akan digelar setiap Sabtu dan Minggu di setiap daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan program tersebut mengusung konsep perkemahan Sabtu dan Minggu di setiap daerah dengan melibatkan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan masyarakat. Untuk minggu pertama akan digerla di Kecamatan Cikalongwetang, selama dua hari pada 14-15 September.
“Jadi nanti saya dan para pejabat di Pemkab Bandung Barat serta masyarakat akan berkemah. Tidurnya juga tidak akan di penginapan atau rumah-rumah warga, tapi camping dan semua pakai tenda. Besok (hari ini) perdana digelar,” ujar Aa Umbara saat diwawancarai usai senam sehat bersama di Komplek Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Jumat (13/9).
Baca Juga:Sekwan Segera Usulkan Calon Pimpinan DPRDCegah Penyimpangan Rastra Gandeng Kepolisian
Tujuan dari Camping Bupati Sadulur ini, kata dia, tak lain untuk membangun emosional, meningkatkan kebersamaan, kekompakan dan bersilaturahmi antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat Kabupaten Bandung Barat.
“Nanti hari pertama dimulai dengan salat maghrib berjamaah. Kemudian dilanjut temu tokoh, masyarakat dan lainnya sampai sekitar jam 10 malam. Tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat dan mencari tahu persoalan yang ada di suatu daerah,” katanya.
Acara pun, lanjut dia, dilanjutkan dengan istirahat. Kemudian pada pukul 02.00 WIB (dini hari) pelaksanaan salat tahajud berjamaah dan dilanjut salat subuh. Setelahnya menggelar olahraga bersama.
“Setelahnya akan ada program renovasi masjid, madrasah atau pesantren. Jadi kalau program Bupati Ngariksa Lembur lebih ke bedah rutilahu (rumah tidak laik huni), kalau di program Bupati Camping Sadulur renovasi tiga bangunan tadi. Tetap, program bedah rumah juga tidak berhenti, berjalan terus,” ungkapnya.
Adapun, lokasi perkemahan tersebut akan terpusat di satu area lapangan di setiap daerah yang dikunjungi. Tenda-tenda akan terpasang layaknya para pecinta alam yang berkemah di pegunungan atau hutan. “Bedanya kan kalau seperti pecinta alam itu campingnya ke gunung atau hutan. Kalau kami nanti memanfaatkan lapangan, agar terpusat di satu area. Agar kebersamaannya pun terasa,” terangnya.